Tidak Ada Lagi F1 Malaysia Setelah 2018

Tidak Ada Lagi F1 Malaysia Setelah 2018

KUALA LUMPUR - Penggila Formula 1 Indonesia biasanya memilih Malaysia atau Singapura untuk menikmati balapan jet darat itu secara langsung. Kini hanya akan ada dua kali kesempatan untuk datang ke Sirkuit Sepang untuk menikmati aksi-aksi pembalap top dunia. Kemarin (23/11) pemerintah setempat memastikan tidak akan memperpanjang kontrak penyelenggaran penyelenggaraan F1. Keputusan tersebut diambil setelah terjadi pertemuan antara pemegang saham Sirkuit Sepang dan kementerian keuangan. Di Malaysia, pengelolaan Sepang dalam kaitannya dengan F1 dan MotoGP tidak berada di bawah Kementerian Olahraga namun di Kementerian Keuangan. Rapat antara dua pihak tersebut dilakukan menyusul terus menurunnya penjualan tiket hingga anjloknya jumlah penonton televisi. Bahkan dikabarkan terendah dalam sejarah GP Malaysia. Menteri Pemuda dan Olahraga Khairy Jamaluddin mengatakan, biaya penyelenggaraan balapan terlalu mahal. Kini Malaysia memilih fokus pada penyelenggaraan balapan yang lebih populer dan mendatangkan banyak uang, MotoGP. Sepang sudah mengamankan kontrak penyelenggaraan F1 untuk dua musim ke depan. Namun Menteri Pariwisata dan Kebudayaan Nazri Abdul Aziz kontrak tersebut tidak akan diperpanjang lagi. \'\'Ketika kontrak itu berakhir, tidak ada lagi (F1),\'\' pasti Aziz kepada sejumlah media lokal dilansir Crash. Penjelasan ekonomisnya adalah saat ini biaya penyelenggaraan F1 mencapai MYR 300 juta. Menurut Aziz biaya tersebut 10 kali lipat lebih besar dari kali pertama Malaysia menjadi tuan rumah pada 1999. GP Malaysia seringkali melahirkan drama besar. Tak hanya di ajang Formula 1 tapi juga balapan kelas premium lainnya seperti MotoGP. Suhu panas dan karakter sirkuit yang teknikal menjadi faktor utamanya. Di balapan F1 Malaysia terakhir pembalap Red Bull-TAG Heuer Daniel Ricciardo sukses meraih kemenangan perdananya musim ini. Hasil tersebut terbilang langka di tengah dominasi Mercedes. Pada balapan tersebut mesin mobil sang juara bertahan Lewis Hamilton (Mercedes) jebol. Kabar tentang tak dilanjutkannya kontrak penyelenggaraan GP Malaysia tersebut muncul di tengah rencana Singapura yang juga ingin menghentikan penyelenggaraan balapan F1. F1 Supremo Bernie Ecclestone menyebut Singapura merasa tujuan awal menjadi penyelenggara F1. Yakni memperkenalkan Singapura sebagai tujuan wisata dunia. \'\'Kini Singapura bukan hanya sebagai persinggahan orang dari satu negara yang akan pergi ke negara lain tapi sudah menjadi tujuan. Mereka tidak butuh F1 lagi,\'\' ucap pria 86 tahun tersebut. Di tengah kabar tersebut F1 memastikan GP Kanada dipastikan akan tetap ada dalam kalender balap musim depan. Menyusul berbulan-bulan negosiasi antara Formula One Management (FOM), wali kota Montreal, dan wali kota Montreal, dan Bernie Ecclestone kemarin diumumkan bahwa GP Kanada pasti menjadi tuan rumah balapan F1 musim depan. Sebelumnya Kanada masuk dalam kalender balap F1 sementara 2017 dengan status to be confirmed. Selasa waktu loka, Wali Kota Montreal Denis Coderre melalui akun Twitter-nya menyatakan bahwa kesepakatan sudah tercapai. \'\'Kesepakatan dengan FOWC (F1 World Championships) dan Octane (promotor balapan) tercapai. GP Kanada di 2017 akan tetap dilaksanakan,\'\' tulisnya. GP Kanada akan digelar 11 Juni. Coderre kemudian menjelaskan kepada media terkait dengan detil penyelenggaraannya. Di antaranya terkait renovasi Sirkuit Gilles Villeneuve ditunda hingga 2019. Tertundanya kepastian GP Kanada, sebelumnya, disebabkan rencana perbaikan sirkuit yang dijadwalkan tahun depan. Namun rencana itu tertunda. Selain Kanada satu balapan klasik lainnya yang berhasil dipastikan tetap berada di dalam kalender balap musim depan adalah GP Brasil. Rencananya balapan akan dihelat pada 13 November. Balapan di Interlagos tersebut biasanya menjadi salah satu penentu dalam perebutan gelar juara dunia. (cak)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: