Kontraktornya Curang; Rangka Beton Jl Katiasa Cuma 1 Lapis, Trotoar di Jl Cipto Pakai Tanah Merah

Kontraktornya Curang; Rangka Beton Jl Katiasa Cuma 1 Lapis, Trotoar di Jl Cipto Pakai Tanah Merah

KEJAKSAN – Dikejar target penyelesaian pekerjaan, beberapa kontraktor justru berulah. Dari berbagai laporan dan temuan di lapangan, terungkap adanya upaya mengurangi spesifikasi pekerjaan. Salah sayunya pekerjaan betonisasi di Jl Katiasa. Rangka beton yang seharusnya dipasang dua lapis, tapi di lapangan ternyata hanya satu. Setelah ketahuan, kontraktor pun diminta melakukan revisi pekerjaan meski betonisasi sudah dilakukan setengah jalan. Lain lagi temuan di Jl Cipto Mangunkusumo, kontraktor ketahuan menggunakan pasir merah. Seharusnya bahan adukan menggunakan pasir hitam. Temuan serupa juga terjadi di trotoarisasi Jl Arya Kemuning. Kontraktor ketahuan menggunakan tanah merah. “Speknya pasir hitam, bukan pasir merah atau tanah merah. Ini saya juga dapat laporan dari warga, langsung tindaklanjuti,” ujar Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi dan Sumber Daya Mineral (DPUPESDM), Sumargo BE SE MSi, kepada Radar, Rabu (23/11). Sumargo yang melakukan inspeksi di proyek trotoarisasi Jl Cipto, Jl Arya Kemuning dan Jl Katiasa, langsung meminta kontraktor untuk membongkar dan mengganti sesuai spesifikasi. Bila tidak, kontrak bisa langsung diputus bahkan pekerjana yang sudah berjalan tidak akan dibayar. Di tempat terpisah, Sekretaris DPUPESDM, Yudi Wahono DESS membenarkan, kontraktor nakal bisa langsung diputus kontrak. Hal ini bagian dari konsekuensi bagi mereka yang mengakali spesifikasi. “Pokoknya harus diperbaiki, kalau sudah terlanjur dikejakan ya dibongkar. Salah sendiri main-main,” tegasnya. Yudi mengamini temuan di Jalan Katiasa. Besi untuk betonisasi memang hanya satu lapis. Padahal, dalam spek harus dua lapis. Mengetahui itu, konsultan pengawas dan tim teknis langsung meminta kontraktor membongkar. Adapun dana yang sudah keluar untuk besi satu lapis itu, menjadi urusan kontraktor. “Saya meminta seluruh elemen masyarakat turut mengawasi. Kalau besi betonisasi hanya satu lapis, laporkan ke kami. Kontraktornya harus segera bongkar, kalau nggak ya putus kontrak,” tandasnya. BETONISASI JL CIPTO MASIH DITUNDA Di lain pihak, pekerjaan betonisasi Jalan Cipto Mangunkusumo, ternyata masih belum bisa dimulai. Padahal, DPUPESDM sudah mengirimkan surat teguran untuk kontraktor. Ancamannya tidak main-main yakni pemutusan kontrak. “Deadline-nya 21 Desember selesai. Nggak ada alasan, kalau nggak selesai ya putus kontrak,” tutur Yudi. Terkait keterlambatan pembangunan betonisasi, kata Yudi, kontraktor tetap bersikukuh siap menyelesaikan sebelum deadline. Meksi ragu, lulusan Perancis mewanti-wanti kontraktor untuk cepat bekerja. Sebab, secara teknis pekerjaan waktu yang tersisa tinggal 28 hari. “Kita pegang omongannya,” ucap dia. Namun, sampai berita ini diturunkan, pekerjaan betonisasi Jalan Cipto belum dilakukan. Bahkan, saat meninjau langsung pekerjaan perakitan rangka di Jalan Aria Kemuning, besi yang telah dipotong belum dibuat pola. Padahal, untuk itu saja cukup memakan waktu. Pemasangan besi dipantau hampir setiap hari. Ukuran besi sudah sesuai spek. Sayangnya, kontraktor pelaksana proyek betonisasi belum bisa dimintai konfirmasinya. Berulang kali dikonfirmasi, perwakilan perusahaan asal Jakarta itu tak mau berkomentar. (ysf)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: