“Impor” Empat Karateka Demi Porda
Forki Rahasiakan Dua Atlet Kota Cirebon CIREBON – Babak Kualifikasi (BK) Porda Jabar XIII/2018 yang menurut rencana akan mulai bergulir tahun depan sepertinya memberi tekanan cukup berat kepada Forki Kabupaten Cirebon. Top organisasi olahraga karate ini tampaknya belum yakin dengan potensi atlet yang ada. Karena itu, Forki berniat mengambil empat atlet dari luar daerah. Ketua Harian Forki Kabupaten Cirebon, Aandriyan mengungkapkan, pihaknya membutuhkan atlet dengan kualitas nasional untuk lolos dari BK Porda dan meraih medali di babak utama. Karena itu, dia terbuka kepada atlet luar kota yang tertarik bergabung ke Kabuaten Cirebon. “Banyak atlet berkualitas yang saat ini tertarik bergabung dengan Kabupaten Cirebon. Mungkin mereka melihat besarnya bonus ketika Porda 2014. Di sisi lain, kita memang membutuhkan atlet berkemampuan tinggi,” katanya. Dia menyebut, terdapat atlet empat luar kota yang sudah tertarik dan berniat menggambungkan diri dengan Forki kabupaten Cirebon. Namun Aandriyan masih merahasiakan dua nama. Konon, dua atlet ini berasal dari Kota Cirebon. Sementara dua atlet lainnya adalah Dinda Ayuningtyas yang berasal dari Kota Bandung dan M Fadil dari DIY Jogjakarta. “Dengan tambahan empat atlet baru dari luar kota, saya otimnistis dapat meraih medali di Porda Jabar XIII/2018,” ungkapnya. Menurut Aandriyan, Dinda dan Fadil belum terikat dengan Forki daerahnya masing-masing. Karena itu, proses mutasi dari Bandung dan Jogjakarta, menurut dia, tidak akan sulit. Urusan kualitas, Aandriyan amat yakin dengan keduanya. “Saya sudah lihat sendiri bagaimana kemampuannya bertanding. Mereka bagus. Keduanya akan memperkuat materi karateka Kabupaten Cirebon di Porda nanti,” ujarnya. Di sisi lain, Forki Kabupaten Cirebon juga terus mengasah kemampuan karateka binaan mereka. Baru-baru ini, Forki menerjunkan empat karateka pada kejuaraan karate se-Jawa-Bali yang digelar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Hasilnya, Forki Kabupaten Cirebon meraih 1 perak dan 1 perunggu. Perak diraih oleh Tuniasih yang berlaga di kelas +68 kg senior putri. Sedangkan perunggu disumbangkan Rita Oktaviani di kelas -48 kg junior putri. “Program kami berjalan dengan baik. Atlet-atlet putra daerah juga menunjukkan perkembangan yang bagus. Jadi, saya rasa, untuk menghadapi BK Porda pada 2017 nanti kita sudah sangat siap,” bebernya. (ttr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: