Petani Bawang Terancam Hama Inul dan Jamur

Petani Bawang Terancam Hama Inul dan Jamur

CIREBON - Petani bawang di Wilayah Timur Cirebon, rawan terserang hama \"inul\" dan jamur. Dua hama tersebut selalu menyerang saat musim hujan. \"Biasanya kalau musim hujan itu, munculnya banyak hama inul dan jamur,\" sebut salah seorang petani bawang, Daslim kepada Radar Cirebon. Dia menjelaskan, hama \"inul\" disebabkan serangga semacam rupa yang dapat membolongi daun-daun tanaman bawang. Hal ini sangat mengganggu masa pertumbuhan bawang. Sehingga, hasilnya kurang maksimal. \"Di sini disebutnya hama inul, karena serangga-serangga rapak bisa membolongi daun-daun tanaman bawang, kayak dibor,\" katanya sambil mengibaratkan goyangan ngebor penyanyi dangdut Inul Daratista. Tak hanya itu, saat musim hujan, tanaman bawang juga sangat rawan terkena hama jamur. Biasanya, hama jamur timbul akibat faktor cuaca hujan. Saat pagi hari, embun-embun yang ada di daun-daun tanaman bawang, terkena matahari. Sehingga cairannya menempel. Cairan yang menempel inilah yang kemudian tumbuh menjadi jamur, lalu mematikan tanaman bawang. Untuk mengatasi hal ini, Daslim dan kawan-kawannya melakukan penyemprotan setiap dua hari sekali bergantung dari kondisi tanaman. \"Ya, kalau sekarang karena selalu disemprot belum ada yang terserang hama inul dan jamur. Kalau musim hujan memang harus sering melakukan penyemprotan bisa dua hari sekali, atau setiap hari untuk mencegah hama-hama itu,\" jelasnya lagi. Sisi lain, kata Tarno, dua hama itu memang kerap dikhawatirkan para petani bawang saat musim hujan. Di usia pertumbuhan, para petani harus ekstra menjaga tanaman bawang, agar tidak terserang hama. \"Ini baru hari ke-22. Biasanya kalau musim hujan bisa lebih cepat, kadang 55 hari kalau bibitnya sudah matang. Tapi kalau bibit yang ditanam masih muda, panennya bisa 66 hari,\" sebutnya. (jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: