Waduh, Kebanyakan Pelaku Kekerasan terhadap Anak Orang Dekat

Waduh, Kebanyakan Pelaku Kekerasan terhadap Anak Orang Dekat

CIREBON - Kekerasan terhadap anak di Kabupaten Cirebon tahun 2016 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Kebanyakan pelaku dari lingkungan sekitar atau orang terdekat. Berdasarkan data Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Kabupaten Cirebon, sepanjang tahun 2016 angka kekerasan itu mencapai 38 kasus. Tahun sebelumnya, hanya 34 kasus kekerasan terhadap anak. Ketua P2TP2A Kabupaten Cirebon, Wahyu Tjiptaningsih mengatakan, untuk menangani kasus kekerasan terhadap anak, langsung meninjau lapangan dan mengadvokasi korban. Hal itu diperlukan untuk membenahi mental korban. Sebab, trauma dan rasa takut dari para korban akan terus menghantui sampai beranjak dewasa. Setidaknya, dengan advokasi yang dilakukan, bisa meminimalisasi rasa takut mereka. \"Sekaligus memberikan semangat kepada para korban,\" ujar Ayu kepada Radar Cirebon, usai menghadiri acara Kampanye Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM), di Desa Danamulya, Kecamatan Plumbon, Jumat (2/12). Diakuinya, jumlah korban kekerasan tahun 2016 lebih banyak dibandingkan tahun kemarin. Meski demikian, pihaknya sangat mengapresiasi masyarakat Kabupaten Cirebon yang mulai terbuka, melaporkan kasus kepada P2TP2A melalui pemerintah desa. Sehingga langsung terintegrasi dengan P2TP2A. \"Artinya, kita langsung tangani,\" kata Ayu didampingi Kabid Peningkatan Kualitas Perempuan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Cirebon, Juhriyah. Menurutnya, kekerasan yang dialami masyarakat Kabupaten Cirebon sepanjang tahun 2016 itu terdiri dari beberapa kasus. Seperti pelecehan seksual, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan pemerkosaan. Ayu menyebutkan, 38 kasus kekerasan anak yang ada di Kabupaten Cirebon itu, lokasinya tersebar di 40 kecamatan. Hanya saja, yang paling banyak di wilayah timur Kabupaten Cirebon. Terkait pelaku, kebanyakan dari lingkungan sekitar atau orang terdekat.  \"Karena itu, kami mengingatkan kepada anak-anak agar tidak mudah terkena bujuk rayu dengan hal yang aneh-aneh. Kepada orang tua agar lebih memahami dalam mendidik anak, supaya dengan lembut tanpa kekerasan,\" papar Ayu. Karena itu, pihaknya tidak pernah berhenti melakukan sosialisasi secara bertahap kepada masyarakat Kabupaten Cirebon. Tujuannya untuk menekan angka kekerasan terhadap anak. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: