Akom Pertimbangkan Gugat Putusan MKD
JAKARTA – Mantan Ketua DPR Ade Komarudin tiba di Jakarta setelah menyelesaikan pemeriksaan kesehatan di Singapura, kemarin. Meski tidak lagi berada di pucuk pimpinan DPR, Akom -sapaan akrab Ade Komarudin- menyatakan tidak mempermasalahkan proses pergantian di sidang paripurna DPR. Namun dia mempertimbangkan untuk melakukan gugatan kepada Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), atas putusan sidang in absentia yang dijatuhkan kepadanya. Sikap itu diungkapkan Akom dalam keterangan pers di Bandara Soekarno-Hatta kemarin (4/12). Setiba dari Singapura, Akom menyatakan sudah mendengar keputusan paripurna DPR dan menerimanya. “Dari awal soal pergantian saya tidak masalah, saya rapopo, ikhlas, tawakal,” ujar Akom kepada wartawan. Menurut politikus Golkar itu, catatan mengenai proses pergantian dirinya hanya terkait putusan MKD dalam pelanggaran etik kasus putusan penyertaan modal negara (PMN) di komisi XI dan kasus RUU Tembakau. Sebagaimana diketahui, meski belum pernah diperiksa dalam kaitan dua kasus itu, MKD tetap mengambil keputusan secara in absentia. Karena itulah, Akom mempertimbangkan untuk menggugat keputusan itu. “Kalau saya mempertimbangkan untuk melakukan langkah-langkah selanjutnya soal MKD, karena ini menyangkut nama baik bukan soal jabatan ketua DPR atau tidak,” tutur wakil ketua Dewan Pembina Partai Golkar itu. Akom mengungkapkan, sejak menjadi anggota dewan pada 1997 hingga sekarang, dirinya berusaha menjaga nama baik. Karena itu dia yakin tidak melakukan pelanggaran etik dalam dua aduan kasus itu. Sebelum nanti melakukan langkah-langkah gugatan kepada MKD, Akom menyatakan akan meminta pertimbangan semua pihak. “Saya percaya Allah tidak tidur atau ora sare. Saya akan lakukan pengajian mungkin agak lama, sekian puluh hari, saya pasrahkan kepada Allah,” ujar Akom. Meski begitu, Akom tidak mau menjelaskan mekanisme apa yang akan digunakan untuk menggugat putusan MKD. “Tidak usah saya jelaskan soal prosedur, materinya. Teman-teman media lebih tahu dan paham,” jelasnya. Ditanya lebih lanjut terkait tawaran posisi baru yang akan disiapkan Partai Golkar, Akom menegaskan tidak tahu-menahu. Hingga kemarin dia tidak pernah mengikuti pembahasan atau rapat mengenai lobi jabatan itu. “Saya anggap ini soal kekuasaan, jabatan, dan saya tegaskan jangan sekali-kali dikejar,” tandasnya. Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar yang juga Ketua DPR Setya Novanto menegaskan komitmen dan janjinya untuk memberikan posisi baru kepada Akom. Bahkan, Setnov mengaku siap memperjuangkan posisi apapun yang bakal diminta Akom. “Bisa di eksekutif, legislatif, atau lainnya. Apapun permintaannya akan kami akomodasi,” ujar Setnov. (bay/c19/fat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: