Sky Trycuk Jatuh Akibat Gangguan Mesin

Sky Trycuk Jatuh Akibat Gangguan Mesin

BATAM-Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menduga penyebab jatuhnya pesawat Sky Truck milik Polri di perairan Senayang, Lingga diduga akibat adanya gangguan pada mesin. Menurut Tito, ini berdasarkan keterangan para saksi mata yang melihat pesawat detik-detik jatuhnya pesawat tersebut yang mana mereka juga sempat mendengar suara mesin hidup lalu kembali mati. \" Mesin ada gangguan. Disebutkan saksi mata, pesawat itu seolah-seolah berusaha dihidupkan kembali mesinnya oleh pilot,\" kata Tito Karnavian saat meninjau posko SAR di Senayang, Kamis (8/12). Namun Tito menuturkan, adanya kegagalan mesin ini masih dalam penyelidikan pihaknya. Ia menyebutkan, hal itu belum bisa dipastikan sekarang. \"Kita akan memaksimalkan apa yang ada, namun fokus pada penyelamatan dahulu. Mesin pesawat tersebut akan diangkat. Sehingga memudahkan untuk menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat itu. Akan kami pelajari terlebih dahulu. Ini merupakan insiden dan musibah terutama bagi kami Polri. Kami harapkan evakuasi masih berlanjut meskipun kemungkinan korban selamat sangat kecil,\" tuturnya. Meski sebagian temuan bekas pesawat maupun potongan tubuh korban tewas telah ditemukan dan sangat kecil kemungkinan korban selamat,  Tito meminta proses evakuasi terus dilajutkan hinga hari ke 10. \"Kami minta pencarian ini tetap berlanjut sampai hari ke-10. Karena masih ada temuan lain dari tim evakuasi maupun tim selam. Kami berharap masih ada korban yang selamat,\" ucap Tito. Kapolri Jendral Tito Karnavian mengatakan, Polri akan memberikan penghargaan dan apresiasi terhadap 13 korban pesawat M-28. Meskipun proses evakuasi masih terus berlangsung dan belum dapat dipastikan apakah ada korban selamat, Tito berjanji akan memberikan perhatian khusus. \"Terhadap korban pesawat tersebut Polri akan memberikan perhatian khusus kepada mereka. Kalaupun ada yang meninggal, mereka meninggal dalam rangka tugas. Otomatis polri akan memberikan penghargaan dan apresiasi kepada mereka gugur dalam bertugas,\" tegas Tito. Penghargaan yang akan diberika kepada 13 korban tersebut dilanjutkan Tito bisa berupa kenaikan pangkat. Selain itu, Polri juga akan memberikan perhatian lebih kepada pihak keluarga korban yang ditinggalkan. \"Penghargaan berupa kenaikan pangkat. Kami juga akan beri perhatian kepada keluarganya nanti. Tapi kita berharap mudah-mudahan masih ada yang selamat. Itu yang kita harapkan,\" sambung Tito. Tim Disaster Victim Investigation (DVI) untuk sementara berhasil mengidentifikasi lima nama pemilik organ dan bagian tubuh korban meledaknya pesawat Sky Truck milik Polri di perairan Lingga, Sabtu (3/12) lalu. \"Yang teridentifikasi sekarang lima. Nanti (lebih jelas) akan disampaikan oleh tim,\" ungkap Jenderal Pol Tito. Direktur Operasi dan Latihan Badan SAR Nasional (Basarnas) Brigadir Jenderal TNI (mar) Ivan Ahmad Rizki Titus mengaku pihaknya telah menemukan mesin Sky Truck. Pencarian pada Kamis (8/12) pagi, pihak Basarnas akan fokus untuk melihat langsung dan mengangkat barang-barang tersebut. Namun pencarian ini pihaknya mengalami beberapa gangguan. Dimana arus dan gelombang yang cukup tinggi. \"Kalau arus kuat, dasar laut yang berlumpur akan naik. Sehingga menganggu jarak pandang penyelam,\" ujarnya. Ia menjelaskan, untuk dilakukan penyelaman, pihaknya tak bisa asal saja. Disebutkan ada waktunya, saat antara pasang naik dan pasang turun. \"Pada momen itu, arus tak terlalu kencang,\" jelasnya. Mengenai dugaan Kapolri, menurut Ivan, pihaknya telah menemukan ekor dan stabilizer dalam keadaan hancur. Hal ini makin membuat dugaan pihak Basarnas, keadaan korban kebanyakan sudah tak utuh lagi. \"Rem door, juga dalam keadaan hancur,\" pungkasnya. sementara itu, Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian menjelaskan, identifikasi para korban dilakukan setelah pencocokan DNA enam bagian tubuh dari delapan bagian tubuh yang dipisah tim DVI. Korban pemilik organ dan bagian tubuh yang teridentifikasi adalah Bripda Eri Dwi Perdana, Brigadir Suwarno, AKP Safran, AKP Abdul Munir dan Bripka Erwin. Sementara dua bagian tubuh lainnya masih dalam proses pemeriksaan DNA.  \"Berdasarkan temuan organ dalam dan bagian tubuh yang merupakan bagian vital dari tubuh maka dapat dipastikan kelima korban telah teridentifikasi dan dinyatakan telah meninggal dunia,\" kata Sam di RS Bhayangkara Polda Kepri. Namun demikian, pemulangan jenazah masih menunggu seluruh proses operasi SAR yang dipimpin Basarnas selesai. Ini dilakukan sembari menunggu kemungkinan ditemukan kembali bagian tubuh yang lain selama operasi SAR. \"Mengingat yang ditemukan bukan bagian utuh, hanya organ dan bodipart (bagian tubuh) sehingga kita berharap  bisa menemukan bodipart yang lainnya yang identik dengan bagian yang telah ditemukan,\" kata Kapolda. (ska/cr13)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: