Kekerasan terhadap Perempuan Tak Kenal Usia

Kekerasan terhadap Perempuan Tak Kenal Usia

CIREBON – Aktifis Jaringan Cirebon untuk Kemanusiaan menggelar puncak peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (HAKTP) 2016, Sabtu (10/12). Acara berlangsung di halaman Institusi Studi Islam Fahmina (ISIF) Kota Cirebon. Acara tersebut mengusung tema Dengar dan Dukung; Penuhi Hak Perempuan Bela dari Kekerasan. Selama 16 HAKTP sejak 25 November hingga 10 Desember  ada tiga kegiatan yakni, kampanye publik, pendidikan publik, dan panggung perempuan. Koordinator acara, Robiah Sugono mengatakan, perbandingan kekerasan terhadap perempuan dan pria berbanding sangat jauh. Di mana, kekerasan terhadap perempuan lebih banyak, ketimbang dialami pria. Robiah menyebutkan, sekitar 90 persen kekerasan menimpa pada perempuan. Sisanya 10 persen menimpa pria. “Kekerasan terhadap perempuan saat ini tidak mengenal umur. Tidak jarang kekerasan terjadi pada balita,” ujar Robiah. Kegiatan itu, lanjut Robiah, mengajak masyarakat agar lebih peduli terhadap kasus kekerasan terhadap perempuan. Serta mendorong DPR RI agar segera mengesahkan RUU tentang Penghapusan Kekerasan Seksual. “Peringatan 16 HAKTP itu juga adalah salah satu upaya mengawal progres pembahasan RUU tentang Penghapusan Kekerasan Seksual di DPR RI,” jelas Robiah. Untuk diketahui, Jaringan Cirebon untuk Kemanusiaan merupakan panitia bersama yang terdiri dari sejumlah aktivis organisasi kemasyarakatan, kemahasiswaan, pelajar, dan LSM yang konsen dengan isu keperempuanan. Beberapa di antaranya ada Kopri PMII Cirebon, Kohati Cirebon, IPPNU Cirebon, Fahmina Institute, Bayt al Hikmah, WCC Balqis. Kemudian Fatayat NU Cirebon, Aisiyah Muhamadiyah Cirebon, Pelita, Teater Awal dan lainnya. “Tujuan kami mengajak masyarakat untuk peduli dan berkontribusi dalam upaya anti kekerasan terhadap perempuan,” kata Robiah. (fazri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: