Kerajinan Patung Kayu Cigugur Tembus Kazakhstan

Kerajinan Patung Kayu Cigugur Tembus Kazakhstan

KUNINGAN-Hasil kerajinan warga Kuningan bukan hanya diakui di pasar nasional saja. Namun, juga diakui oleh negara-negara di asia sehingga banyak produk yang dijual di pasar internasional. Salah satu produk kerajinan yang sudah tembus pasar internasional adalah kerajinan patung kuda yang menggunakan limbah kayu. Sebenarnya buka hanya kuda namun semua motif bisa dibuat sesuai dengan pesanan konsumen. “Pesanan dari patung kuda memang paling banyak karena dinilai lebih indah oleh konsumen,” ucap Saharudin Kibro pengrajin patung kuda dari  Desa Babakan Mulya, Kecamatan Cigugur kepada Radar Kuningan, kemarin (8/12). Saharudin mengaku, menggeluti usaha ini baru dua tahun terakhir ini. Awalnya menggeluti pembuatan wayang golek. Namun, penjualanya tidak begitu ramai sehingga banting stir ke patung kuda. Ternyata usaha ini membawa berkah kerena pesanan mengalir dari mana-mana. Selain pasar nasional juga pasar internasional bisa ditembus. Salah satu negara yang sudah memesan langsung adalah  negara Kazakhstan. Mereka tertarik dengan patung kuda karena kuda menjidi lambang negara mereka. “Itu yang membuat  saya bangga karena mereka menghargai karya saya. Pesanan yang mereka pinta sangat banyak sehingga benar-banar bahagia,” ucap Saharudin. Untuk harga jual sendiri untuk pasar internaional dan lokal pasti berbeda. Untuk pasar internasional mahal karena banyak yang harus dikeluarkan untuk mengirim barang tersebut. Sebagai contoh, lanjut dia, untuk pasar lokal barang dibandrol Rp35 ribu, Rp75 ribu hingga Rp400 ribu. Untuk pasar internasional bisa lebih mahal berlipat-lipat dan ini terjadi ketika memesan patung kuda, dimana harga mencapai Rp1,4 juta. Diterangkannya, pangsa pasar kerajinan tangan itu luas dan yang dibutuhkan adalah kreatifitas agar barang yang dihasilkan selalu indah. Dengan modal ini maka usaha akan lancar. “Kerajinan kayu ini saya buat dari bahan limbah dari hasil potongan kayu yang tidak terpakai. Saya memiliki prinsif manfaatkan limbah jadi karya indah dan Alhamdulilah berhasil,” jelasnya. Untuk bahan baku sendiri tidak ada kendala karena berlimbah. Yang dibutuhkan dalam usaha ini adalah kreatifitas sehingga muncul karya-karya baru yang disukai konsumen. (mus)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: