Tunjangan Peneliti Segera Naik
BANDUNG - Kabar baik bagi para peneliti. Rencana pemerintah untuk memberikan tambahan kesejahteraan mulai dikongritkan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan, peraturan presiden tentang kenaikan tunjangan peneliti siap ditandatangani. \"Mudah-mudahan minggu ini bisa saya teken dan bulan September para peneliti sudah mendapatkan kesejahteraan yang lebih tinggi,\" kata SBY saat peringatan puncak Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-17 di Gedung Merdeka, Bandung, kemarin (30/8). Pernyataan SBY itu tak pelak disambut riuh peneliti-peneliti yang hadir. SBY menuturkan, peneliti memiliki peran yang cukup penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan suatu bangsa. Mereka juga jarang cenderung tidak terdengar saat bertugas. \"Para peneliti, pemikir, lebih quiet karena memikirkan masa depan,\" katanya. \"Biasanya yang diam-diam itu suka dilupakan,\" imbuh mantan menko polhukam itu. Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam mengatakan, salah satu kenaikan tunjangan itu misalnya untuk peneliti utama, yakni sebesar Rp3.250.000. \"Jadi ada kenaikan tunjangan untuk semua peneliti. Ada peneliti utama, madya, dan beberapa ranking penelitian lain,\" kata Dipo. Dia menegaskan, perpres itu segera diberlakukan begitu presiden membubuhkan tanda tangannya. \"Kalau ditekennya Agustus, berarti berlakunya September,\" terang Dipo. Sementara itu, dalam sambutannya saat peringatan Hakteknas, SBY mengatakan, pemerintah memberikan dukungan terhadap inovasi dalam bidang iptek. Namun inovasi harus memiliki arah dan strategi sesuai dengan tantangan yang dihadapi. \"Arahnya kemana\" Agendanya apa\" Lihat apa yang diperlukan negeri ini, identifikasi masalahnya,\" katanya. SBY mengaku mendorong pemilihan agenda prioritas dan penetapan kebijakan yang tepat. Dia lantas menyebutkan beberapa contoh yang memerlukan kontribusi inovasi. Misalnya untuk urusan ketahanan pangan dan ketahanan energi. \"Kita ingin Indonesia benar-benar menjadi negara industri maju,\" katanya. Seusai acara, SBY yang didampingi Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II meninjau pameran mobil listrik yang digelar di sisi bangunan Museum Konferensi Asia Afrika (KAA). (fal)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: