Bantah Tak Berani Pecat Kamdan
Dinilai Sudah Merugikan Kinerja dan Pelayanan PDAM KUNINGAN- Isu bahwa Bupati, H Aang Hamid Suganda tidak bernyali memecat Direktur PDAM Tirta Kemuning Kuningan, H Kamdan, akhirnya terjawab. “Jangan ragukan keberanian saya,” tegas Aang, usai rapat kordinasi Hari Jadi ke-514 Kabupaten Kuningan, di kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Kamis (30/8). Pemecatan direktur PDAM, lanjut Aang, bukan persoalan berani atau tidak, tapi harus prosedur. Semua harus dikembalikan ke aturan yang berlaku. Pemecatan direktur PDAM, juga bukan didasarkan keputusan Pansus. Rekomendasi Pansus bukan alat untuk memecat direktur PDAM. Penilaian Pemkab terhadap direktur PDAM berbeda dengan Pansus. Pemkab menilainya dari sisi kinerja. Apakah Direktur PDAM tersebut menjalankan tugas dengan baik atau tidak. Fokus melayani masyarakat atau tidak. Penilaian tersebut dilakukan oleh Dewan Pengawas PDAM. Bahkan, hasil penilaiannya sudah jauh lebih dulu dibanding keputusan Pansus. “Tapi belum bisa kita publikasikan. Tunggu saja nanti keputusannya. Yang jelas, hasilnya hampir sama dengan persepsi publik selama ini. Sepak terjang direktur PDAM di luar tupoksinya, sudah sangat mengganggu kinerja pelayanan PDAM,” tegasnya. Aang juga menyinggung mengenai pemanggilan petinggi Parpol oleh direktur PDAM. Seharusnya istilahnya jangan pemanggilan. Sebab, harusnya direktur PDAM yang datang ke DPRD atau ke fraksi-fraksinya, bukan malah memanggil. Apalagi sifanya hanya sosialisasi.“Datang saja ke dewan, beri penjelasan apa yang perlu dijelaskan ke fraksi-fraksi. Jangan direktur PDAM memanggil dewan. Rasanya aneh,” sindir Aang. Aang mencontohkan, dirinya sebagai bupati, tidak berani memanggil dewan ketika ada masalah ke kantor. Sebaliknya dia yang jemput bola datang ke DPRD. Misal terkait anggaran, dia datang ke fraksi-fraksi untuk menjelaskan pentingnya peruntukan anggaran tersebut, hingga akhirnya dewan menyetujui. “Saya belum pernah memanggil dewan untuk sesuatu. Misalkan ada masalah nih, lalu saya panggil dewan ke kantor, pernah dengar nggak? Anehnya lagi, dewannya juga datang,” sindir dia lagi. Aang mengaku, sudah mengingatkan direktur PDAM secara kedinasan, memberikan saran pun sudah. Apalagi kaitan hubungannya antara pimpinan dan staf. Begitu secara kekeluargaan sudah diingatkan. Namun karena mungkin niatan Direktur PDAM sudah bulat dengan pendiriannya, Aang mempersilahkan direktur PDAM H Kamdan untuk memilih. “Sekarang, dia (Kamdan, red) tinggal memilih, mau menghentikan kegiatannya selain direktur PDAM, atau terus di PDAM. Kira-kira begitulah,” pungkasnya. (tat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: