Warga Cirebon Timur Kesulitan Gas Melon

Warga Cirebon Timur Kesulitan Gas Melon

KARANGSEMBUNG - Gas tiga kilogram bersubsidi rupanya masih susah dicari oleh warga di Wilayah Timur Cirebon. Sejumlah warga mengeluhkan kesulitan dalam mendapatkan gas melon tersebut. Padahal, gas menjadi salah satu kebutuhan pokok untuk memasak makanan sehari-hari. \"Lagi susah cari gas elpiji, padahal ini banyak kebutuhan untuk masak sehari-hari,\" tukas Tarmidi, salah seorang pensiunan pegawai kecamatan, kepada Radar, Selasa (13/12). Dia mengakui, stok elpiji sangat sedikit. Pasalnya, dirinya sudah mencari stok elpiji ke beberapa warung. Namun, warung pengecer elpiji rata-rata mengaku kehabisan. Menurutnya, stok elpiji sudah habis dijual ke para pelanggan warung. \"Pas mau beli bilangnya sudah terjual sama pelanggan. Jadi banyak warga yang tidak kebagian,\" akunya. Karena stok elpiji tengah menipis, harganya pun menjadi mahal. Mujib, salah seorang warga, meminta agar pertamina bisa segera menelusuri kesulitan warga atas stok elpiji. Ia aneh, karena beberapa agen justru mengirimkan elpiji ke daerah lain. Padahal di area agen, masih banyak warga yang kesulitan mendapatkan elpiji. Menurutnya, hal ini membuat masyarakat sengsara. \"Gas elpiji kan sudah kebutuhan sehari-hari,\" tandasnya. Ditambahkan pula, sejumlah warga banyak yang menyerbu untuk mengantre jatah elpiji. Menurutnya, sudah hampir tiga bulan terakhir warga kesulitan mencari elpiji. Dia menuturkan stok gas melon sebenarnya ada. Hanya saja, agen dan pangkalan hanya menjual kepada langganan masing-masing. \"Ini juga harus bawa KTP, karena tiap satu orang dapat satu elpiji, biar kebagian semua tidak boleh ada yang beli dua tabung,\" katanya lagi. Dia berharap, stok elpiji bisa normal kembali. Selain harus menyediakan stok buat warga, diharapkan bisa memenuhi permintaan warga. Saat ini, hampir semua warga memakai gas berukuran tiga kilogram itu. Sehingga seharusnya, bisa memenuhi permintaan warga yang semakin tinggi terhadap gas melon. \"Ya kalau tidak ada gas sama sekali, kita terpaksa pakai kayu bakar lagi,\" tukasnya. (jml)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: