SDN Eretan Wetan: Horee…, Batal Ujian Gara-gara Banjir

SDN Eretan Wetan: Horee…, Batal Ujian Gara-gara Banjir

KANDANGHAUR – Ratusan pelajar di SDN Eretan Wetan I dan II, Kecamatan Kandanghaur terpaksa batal mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS), Selasa (13/12). Gara-garanya, gedung sekolah mereka yang berada di pinggir jalan menuju TPI Misaya Mina ikut terendam banjir rob sedalam hingga 1 meter. Dua SD yang bertetangga ini mengalami kondisi paling parah akibat terjangan air laut pasang yang kembali menerjang sejak tiga hari sebelumnya atau Minggu (11/12). Para murid SMK Negeri 1 Temon akhirnya hanya bisa pasrah karena tidak bisa melaksanakan ujian akibat semua ruang kelas terendam banjir. “Sedianya mau ujian praktik, tapi karena sekolah kena banjir rob, terpaksa ditunda,” kata Mamat, salah seorang guru. Awalnya kata dia, pada pagi hari ketika anak-anak datang ke sekolah ketinggian air masih sekitar 30 cm hanya menggenangi akses jalan masuk. Namun menjelang siang, air rob langsung naik hingga masuk ke ruang kelas. “Banjir merendam jalan masuk ke sekolah, ruang kelas, kantor sampai musala. Dalamnya sampai satu meter. Alat-alat elektronik seperti kipas angin, CPU, sound system pada rusak semua. Kalau buku-buku aman,” sebutnya. Melihat kondisi itu, pihak sekolah berinisiatif menyampaikan pengumuman agar anak-anak belajar di rumah.  “Orang tua murid sampai datang ke sekolah menjemput anaknya,” Salah seorang wali murid, Abdul Wahid mengaku, banjir rob kali ini terbilang dahsyat. Rendaman air tidak hanya menerjang pemukiman penduduk di sebelah utara jalan raya pantura atau yang dekat dengan bibir pantai. Tapi juga menyasar rumah-rumah warga yang berada di selatan jalur pantura. Bahkan saking parahnya, lanjut dia, genangan air juga melibas halaman masjid Jami Al Ikhlas yang lokasinya berada di pinggir jalan raya. Air rob mulai surut ketika menjelang sore. “Biasanya hanya wilayah utara, sekarang Eretan bagian selatan juga kena rob. Parah banget. Yang paling sering adalah wilayah Blok Condong dan Pang Pang. Warga di sana hampir setiap hari merasakan banjir rob, efeknya banyak yang terkena penyakit kulit,” keluh dia. (kho)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: