2016, Grafik Bencana Alam di Kab Cirebon Meningkat, Ini Sebabnya

2016, Grafik Bencana Alam di Kab Cirebon Meningkat, Ini Sebabnya

CIREBON - Grafik bencana alam di Kabupaten Cirebon tahun 2016 meningkat tajam dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Jika tahun 2015 sebanyak 73 kejadian, maka tahun 2016 ini meningkat tajam sebanyak 96 peristiwa, dengan total 11 orang meninggal. Kasi Penanggulangan Bencana Alam, Dinas Sosial Kabupaten Cirebon, Nana Ruhana mengatakan, 2016 merupakan tahun terbanyak kejadian bencana alam di Kabupaten Cirebon selama kurun waktu lima tahun sejak 2012. “Tahun ini bencana alam paling banyak terjadi. Ada 96 peristiwa dengan 42 desa terdampak,” ujar Nana kepada Radar Cirebon. Nana mengungkapkan, mayoritas bencana alam yang terjadi di Kabupaten Cirebon adalah banjir. Disusul longsor, puting beliung dan kebakaran. Akibat bencana alam tersebut, mengakibatkan kerugian cukup besar, yakni kerugian materi sekitar Rp 2,1 miliar, rumah yang rusak berat sekitar 123, termasuk rumah yang hanyut dan roboh. Selain itu, bencana alam pada tahun 2016 ini, mengakibatkan banyak korban jiwa. Terhitung dari Januari hingga 14 Desember 2016, total yang meninggal sebanyak 11 orang, dengan ribuan warga yang terdampak bencana. “Korban 11 orang ini mayoritas terkena banjir dan tenggelam,” jelasnya. Nana mengakui, potensi bencana alam di Kabupaten Cirebon sangat tinggi. Rata-rata di setiap kecamatan, hampir semuanya berpotensi bencana alam. Namun, yang paling banyak adalah potensi bahaya banjir, puting beliung dan longsor. Bahaya banjir masih bertengger di ranking pertama bencana alam di Kabupaten Cirebon. Penyebabnya adalah dangkalnya sungai-sungai. Selain itu, sampah-sampah masih banyak yang menghalangi jalan air. Akibat bencana di tahun 2016 yang terhitung sangat banyak, sehingga mengakibatkan persediaan logistik untuk korban yang tersedia di Dinsos semakin sedikit. “Awal Desember saja, kita sudah mengeluarkan 14 ton dari cadangan beras pemerintah, waktu banjir di Wilayah Timur Cirebon. Sekarang untuk beras saja, yang tersedia di kita hanya 1,5 ton. Ikan dalam kemasan dan minyak juga sekarang jumlahnya sedikit,” pungkasnya. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: