Darurat Bencana, Isaac Picu Banjir

Darurat Bencana, Isaac Picu Banjir

NEW ORLEANS – Badai Tropis Isaac yang menerjang wilayah Amerika Serikat (AS) mengakibatkan banjir cukup parah di sejumlah negara bagian kemarin (30/8). Karena tingginya genangan air bah, warga pun terpaksa diungsikan atau dievakuasi. Penduduk di sejumlah wilayah di luar atau pinggiran Kota New Orleans, Negara Bagian Lousiana, kemarin pagi diimbau otoritas setempat agar segera meninggalkan rumah mereka. Pasalnya, Badai Tropis Isaac membawa hujan deras. Banjir pun menggenangi  kawasan permukiman. Warga Kota Washington Parish mendapat peringatan setelah tingkat ketinggian air di Sungai Bogue Chitto meningkat. Bahkan, ketinggian air diperkirakan mencapai 4,2 meter. Pada saat sama, personel militer Garda Nasional dikerahkan untuk mencari sejumlah warga yang terjebak di St. John Parish. Sebelumnya, ribuan orang mengungsi karena badai membuat air di Danau Pontchartrain meluap. ’’Yang kami lakukan adalah mengerahkan petugas dan personel pemadam kebakaran agar memberi tahu warga dari rumah ke rumah,’’ terang Tommy Thiebud, direktur Badan Penanggulangan Bencana di Washington Parish, Louisana, kepada CNN kemarin pagi. Badan Cuaca Nasional atau National Weather Service (NWS) menyatakan bahwa Badai Isaac menerjang pertama kali di tenggara Alexandria, Louisiana, kemarin pagi. Lalu, badai itu bergerak pelan dengan kecepatan 12 kilometer perjam dan kecepatan angin maksimal 70 kilometer perjam. Amuk Badai Isaac juga disertai serangan tiga tornado pada Rabu malam (29/8) waktu setempat di Negara Bagian Mississippi dan Alabama. Angin puting beliung dilaporkan membawa kerusakan di Kota Gulfport dan Jackson. Di Kota Geneva, Alabama, angin lesus merobohkan jaringan atau tiang listrik serta menghancurkan sebuah rumah. Presiden Barack Obama telah menyetujui status darurat bencana di Negara Bagian Louisiana dan Mississippi setelah Isaac menerjang pesisir timur (kawasan Gulf Coast) dan mengakibatkan hujan lebat dengan curah setinggi 500 milimeter di sejumlah wilayah. Sedikitnya 840 ribu warga di Louisiana, Mississippi, Arkansas, Texas, dan Alabama terpaksa hidup tanpa listrik. Otoritas setempat juga telah mengeluarkan peringatan agar warga memasak dulu air keran sebelum dikonsumsi. Menurut Bobby Jindal, gubernur Louisiana, sedikitnya seorang warga di wilayahnya tewas akibat amuk Badai Isaac. Lalu, puluhan warga harus berlindung dan bertahan di atap-atap rumah yang tenggelam oleh banjir sambil menunggu dievakuasi petugas. ’’Kekuatan Badai Isaac mendekati Badai Katrina yang menghancurkan New Orleans dan wilayah lainnya di sini (Negara Bagian Louisiana, Red) tujuh tahun lalu,’’ kata Jindal. Dia menambahkan bahwa sedikitnya 800 rumah di Plaquemines Parish rusak dan hancur. Sekitar 3 ribu warga di kota kecil di wilayah pantai itu dievakuasi. Meski Kota New Orleans dilaporkan tak sampai rusak parah akibat amuk badai itu, muncul laporan banyaknya aksi penjarahan. Para pejabat kota menyatakan, sedikitnya ada 12 insiden penjarahan di New Orleans. Polisi pun telah menangkap sejumlah orang dalam insiden tersebut. Untuk menghindari situasi lebih buruk, Wali Kota New Orleans Mitch Landrieu telah memberlakukan jam malam. Badai Isaac kali ini menerjang sebagai badai kategori 1 selang tujuh tahun setelah Katrina memorak-porandakan Louisiana dan Mississippi. Saat itu, Katrina menewaskan 1.800 orang. Sebagian besar korban adalah warga New Orleans setelah badai merusak tanggul dan mengakibatkan banjir yang menyapu kota. Para pakar menyatakan bahwa kekuatan Badai Isaac memang mulai melemah. Tetapi, mereka memperingatkan bahwa ancaman badai dan banjir belum berakhir. ’’Hujan deras akibat badai itu mungkin akan terus mengguyur hingga Jumat (31/8),’’ ungkap National Hurricane Center (NHC).  (CNN/AFP/cak/dwi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: