Masjid Jogokariyan Yogyakarta (1); Terapkan Saldo Nol Rupiah, Jemaah Tambah Percaya

Masjid Jogokariyan Yogyakarta (1); Terapkan Saldo Nol Rupiah, Jemaah Tambah Percaya

Radar Cirebon merasakan mengikuti aktivitas salat lima waktu di Masjid Jogokariyan. Hari itu, datang saat Salat Jumat (9/12), jamaah sudah penuh sesak. Ada cara unik Masjid Jogokariyan mengelola uang keropak Jumat agar dipercaya umat. Saldo nol rupiah. Kok bisa? Laporan: Jamal Suteja, Yogyakarta YA, saldo nol rupiah adalah cara unik dalam mengelola keuangan Masjid Jogokariyan, terutama untuk keuangan keropak Jumat. Jika masjid yang lain mungkin bangga dengan bertambahnya kas masjid hingga mengendap dan tersimpan di bank, Masjid Jogokariyan justru menerapkan saldo nol rupiah. “Kita berupaya keras agar setiap pengumuman saat Salat Jumat, saldo infak harus nol,\" ujar Sekretaris Takmir Masjid Jogokariyan, Enggar Haryo Panggalih. Hal ini lantaran infak yang sudah diberikan jemaah sangat ditunggu pahalanya untuk menjadi amal salih, bukan untuk disimpan di bank. Tak hanya itu, saldo kas masjid yang berjumlah jutaan itu tidak akan ada artinya sama sekali apabila ada tetangga dan warga sekitar yang sakit dan kesulitan untuk berobat, atau tidak mampu membayar uang sekolah. “Kalau itu terjadi, maka sudah menjadi tragedi dalam berdakwah. Kita menerapkan hal yang sifatnya humanis,\" ujarnya. Dengan penerapan saldo nol rupiah itu pula para jamaah makin semangat untuk beramal secara terus menerus. Karena mereka tahu aliran sedekahnya tersampaikan kepada yang membutuhkan. Setiap kali Salat Jumat, rata-rata Masjid Jogokariyan bisa menghimpun uang Rp 4 juta sampai Rp 5 juta. Bahkan bisa Rp 8 juta. Semangat nol rupiah itu disalurkan dengan berbagai macam kegiatan dan amal ibadah. Adanya penerapan ini, membuat jamaah ikut bersemangat untuk bersedekah. Salah satunya Zaenuri. Dia mengaku terkesan dengan pengelolaan keuangan masjid tersebut. \"Senang di sini, bagusnya kalau ada dana infak dari masyarakat langsung dihabiskan. Tidak seperti masjid lain. Jadi kita yang sedekah juga percaya dan semangat. Karena uang infak itu digunakan untuk apa saja,\" terangnya. Di samping itu, takmir Masjid Jogokariyan memang juga lebih aktif di bandingkan masjid lain yang berada di sekitar Yogykarta. Di Yogyakarta, kata dia, banyak masjid tersebar. Namun penerapan pengelolaan yang baik itu ada di Masjid Jogokariyan. “Kalau seperti ini semua, bakal bagus umat,\" ucapnya. (*/bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: