Siswa Lagi Belajar, Plafon Ruang Kelas SDN Sumurwedi Runtuh
HAURGEULIS – Atap bagian plafon ruang kelas II di SDN Sumurwedi, Desa Sumbermulya, Kecamatan Haurguelis, runtuh saat kegiatan belajar mengajar (KBM) sedang berlangsung, Kamis (15/12). Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 07.30 WIB itu nyaris membuat dua siswa yang sedang asyik belajar terluka akibat kejatuhan serpihan plafon. Beruntung, kedua pelajar itu hanya mengalami shock. Demikian pula dengan puluhan siswa lainnya. “Alhamdulillah anak-anak kami tidak apa-apa, hanya kaget. Setelah kejadian mereka tetap semangat lagi belajar,” kata kepala SDN Sumurwedi, Kusnadi SPd MMPd. Ambruknya bagian atap ruang kelas itu tidak diduga sebelumnya. Sebab, dilihat dari permukaan plafon yang terbuat dari lembaran asbes serta bagian dindingnya masih terlihat cukup bagus. Namun setelah dilihat kayu kerangka plafon yang jatuh ternyata sudah lapuk dimakan usia. “Dari luar sih kelihatannya masih bagus. Tapi pas lihat kayu kerangkanya, waduh sudah pada rusak semua,” ungkap Kusnadi yang baru beberapa minggu bertugas di SD yang berlokasi di tepi jalan Jenderal Sudirman Nomor 56 itu. Pasca insiden, pihaknyapun memutuskan untuk mengosongkan ruang kelas II serta dua ruang kelas lainnya yang berdempetan karena diketahui dibangun bersamaan. Apalagi setelah dilakukan pengecekan, kondisi kerangka kayu plafon di dua ruang kelas I dan III tersebut juga mengalami kondisi serupa. “KBM nantinya bergantian dengan anak kelas 4,5 dan 6. Insya Allah segera akan dilakukan perbaikan supaya ruang kelas lainnya bisa segera dipergunakan,” ujarnya. Pemerhati pendidikan, Aspadi MPd menyarankan agar setiap sekolah di Kabupaten Indramayu melakukan pengecekan terhadap kondisi bangunan. Hal ini sebagai langkah antisipasi agar kejadian runtuhnya plafon atap ruang kelas di SDN Sumurwedi tidak terulang kembali. “Harus jadi pelajaran bagi semua pihak. Jangan sampai melihat plafon atap yang sepintas terlihat masih bagus, ternyata dalamnya sudah hancur sehingga rawan runtuh. Jadi segera lakukan pengecekan, jika kerusakan sudah mengkhawatirkan, laporkan ke dinas agar ada tindak lanjut,” saran dia. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: