Pengusaha Menduga Ada Konspirasi
Usai Rapat Lanjutan Inisiator Tetap Bungkam MAJALENGKA – Belum adanya sikap jelas dari para inisiator menginjak hari kesepuluh pasca penyampaian jawaban bupati atas interpelasi DPRD Kabupaten Majalengka, membuat para pengusaha galian C pesimis terhadap keseriusan anggota dewan. Lambannya DPRD dalam bersikap dinilai sebagai upaya tarik ulur untuk menaikkan posisi tawar di mata eksekutif. “Ternyata hasil interplasi hingga saat ini tidak bisa dirasakan oleh masyarakat. Seolah hanya sandiwara yang dilakukan wakil rakyat. Interpelasi yang digulirkan tak jelas hasilnya,” tandas pengusaha galian C, Dadang kepada Radar, kemarin (22/8). Ia menduga ada konspirasi antara eksekutif dan legislatif. Sementara itu, Sabtu malam (21/8) sekitar pukul 21.00 para inisiator hak interpelasi kembali menggelar rapat tertutup di DPC PPP Kabupaten Majalengka. Sekitar 20 anggota dewan hadir dalam rapat tersebut, di antaranya dari PPP, PKB, PKS, PAN, PKNU, Partai Demokrat, Partai Patriot, dan Partai Golkar. Namun sayang, saat dimintai informasi soal hasil rapat, para wakil rakyat memilih tutup mulut. Namun, berdasarkan bocoran yang diterima Radar seorang sumber menyebutkan, salahsatu rekomendasi dari hasil pembahasan atas jawaban bupati adalah kemungkinan digunakannya hak angket. “Setahu saya inisiator menilai jawaban yang dilontarkan bupati tidak menyentuh substansi persoalan. Sehingga rencanaya akan dinaikkan menjadi hak angket,” ujar pria yang meminta namanya tidak dikorankan itu kepada Radar, kemarin (22/8). (pai)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: