Koramil Ligung Bantu Wujudkan Kampung Ternak

Koramil Ligung Bantu Wujudkan Kampung Ternak

LIGUNG – Kampung ternak sangat mustahil terwujud jika tidak ada sinergi antara dinas terkait dengan para peternak. Hal tersebut disampaikan Babinsa Koramil 1713 Ligung, dalam sosialisasi pemeliharaan ternak domba di blok Menur Desa Ampel. Agenda tersebut diikuti 95 peternak domba Desa Ampel, agar pengembangbiakan domba dapat tercapai untuk mewujudkan kampung ternak. “Kegiatan ini merupakan inisiatif Koramil 1713 Ligung yang bekerja sama dengan dinas terkait serta perbankan untuk membantu peternak rakyat,” ujarnya. Selain sosialisasi, para peternak juga dibekali cara pemeliharaan ternak, kebersihan kandang, penyuntikan vitamin serta pemberian pakan ternak. Sebanyak 360 ekor domba dari 95 peternak juga diberi vaksin dan obat cacing. Peserta juga dikenalkan kredit modal usaha, untuk peternak tradisional yang ingin memulai beternak domba Garut maupun menambah jumlah ternak yang ingin dipelihara. Acara tersebut dikemas semiformal, tetapi warga sangat antusias menanyakan berbagai masalah seputar cara beternak domba hingga keluhan terkait permodalan untuk pengembangan maupun penggemukan domba. Awalnya para petugas bank memberikan penjelasan tentang standar perbankan, namun tidak semua warga memahami. Namun dengan penjelasan menggunakan bahasa sederhana akhirnya dapat dipahami para peternak. “Jika digeluti secara serius maka setiap peternak akan mendapat keuntungan hingga Rp10 juta lebih dari beternak domba. Kami akan terus mengawal proses pengajuan, pemilihan bibit, pemeliharaan hingga penjualan domba. Sehingga kredit yang diberikan sesuai peruntukannya untuk meningatkan ekonomi masyarakat,” tandasnya. Sementara salah seorang peternak, Mukalim (58) meminta setiap perbankan agar tidak mempersulit pinjaman untuk permodalan masyarakat kecil. Sebab nyaris di beberapa daerah, para peternak selalu kesulitan mendapatkan pinjaman modal untuk keperluan pembibitan hingga biaya produksi. “Pemerintah juga harus berperan memberikan penyuluhan dan memfasilitasi penjualan. Sekarang peternak sulit mengandalkan obat-obatan (vaksin), dan masih mengandalkan obat-obatan tradisional,” imbuhnya. (ono)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: