DBD Renggut Nyawa, Warga Gebang Kulon Minta Fogging
GEBANG - Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Gebang Kulon akhirnya memakan korban. Seorang balita dari delapan penderita DBD meninggal, Sabtu pagi (17/12). Korban meninggal setelah menjalani perawatan di rumah sakit. Karena sudah jatuh korban, warga berharap adanya tindakan dari Dinas Kesehatan untuk melakukan fogging ke semua wilayah Desa Gebang Kulon untuk memutus mata rantai penularan. Demam berdarah di Desa Gebang Kulon menular ke beberapa warga, terutama anak-anak. Korban DBD yang meninggal bernama Fakhri Ramadhani (4) putra semata wayang pasangan Entin (30) dan Tohari (33). Dalam diagnosa dokter, Fakhri menderita Dengue Shock Syndrome (DDS) yang merupakan kondisi lanjutan dari demam berdarah (DBD). Sebelum terserang DBD, tetangganya Bunga (4) telah terserang DBD hingga muntah darah, namun akhirnya bisa tertolong dan disembuhkan. M Ali Mulya (40), kerabat Fakhri mengatakan, sebelumnya Fakhri tidak mengalami sakit DBD. Dia hanya mengalami panas, namun pada Jumat sore (16/12), Fakhri mendadak mengalami panas tinggi. Pihak keluarga khawatir karena sedang mewabahnya DBD. Fakhri pun langsung dilarikan ke rumah sakit. Setelah menjalani perawatan selama satu malam, kondisi trombosit Fakhri langsung naik sekitar 30.000, hingga akhirnya Fakhri tidak kuat dan meninggal. Pihak keluarga merasa sangat terpukul dengan kepergian Fakhri, lantaran dia anak semata wayang yang baru saja disunat. “Fakhri anak semata wayang, makanya orang tuanya merasa sangat terpukul dan tidak bisa diajak bicara apapun, hanya bisa menangis, “ terang Ali. Sementara itu, Petugas Surveillance Puskesmas Gebang, Ade Aliman mengatakan, Fakhri merupakan korban DBD yang ke delapan setelah sebelumnya diketahui ada tujuh warga Desa Gebangb Kulon mengalami DBD. Pihaknya mengatakan, dari hasil keterangan rumah sakit jika Fakhri terkena DDS dengan trombosit naik hingga 30.000. Sejauh ini, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Desa Gebang Kulon untuk rencana melakukan fogging. “Kita akan laporkan ke pimpinan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon. Senin besok (hari ini, red) kita akan segera melakukan fogging, “ terangnya. Kaur Kesra Desa Gebangkulon Hasanudin menjelaskan, banyaknya warga yang terkena DBD, membuat pemerintah desa ikut terlibat melakukan antisipasi dan pencegahan. Dirinya mengatakan, melakukan pencegahan virus DBD dengan melakukan pola hidup bersih. Pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan pihak puskesmas agar dilakukan fogging secara merata, bukan hanya sekitar rumah penderita saja. “Kita upayakan seperti sekolah, dan pekarangan sekitar rumah tangga untuk dilakukan fogging. Kita harapkan seluruh titik kita fogging agar penyebaran virus tidak meluas,” harapnya. Diketahui sebelumnya, tujuh anak warga Desa Gebang Kulon, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon positif DBD. Ketujuh anak tersebut adalah, Kelvin (11) warga Dusun 02, Viola (10) warga Dusun 02, Bunga (4) warga Dusun 04, Kameliatun (13) warga Dusun 04, Haikal Nazril Ilham (8) warga Dusun 05, Anisa (13) warga Dusun 06 serta Siska (14) warga Dusun 06 Desa Gebang Kulon. (jml)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: