Heran, Program Nikah Gratis KUA Koq Sepi Peminat

KESAMBI – Program nikah gratis di Kantor Urusan Agama (KUA), sepi peminat. Para pengantin di Kota Cirebon lebih memilih melangsungkan pernikahan di rumah atau lokasi pernikahan seperti gedung ataupun hotel. Program nikah gratis di KUA yang sudah berlangsung dua tahun lamanya itu, hanya diikuti dua persen dari tiga ribu pasangan pengantin. Kepala Seksi Bimbingan Islam (Bimas) Kantor Kementerian Agama Kota Cirebon, H Yasin MPdI menyampaikan, pencapaian program nikah gratis ini lebih baik dibandingkan tahun 2015. “Tahun lalu, nggak ada satupun yang nikah di KUA,” ujar Yasin, kepada Radar, Kamis (22/12). Menurutnya, program nikah gratis belum dimanfaatkan masyarakat. Masalahnya, masyarakat terbiasa melangsungkan akad nikah di rumah maupun gedung sulit. Tidak hanya itu, ada faktor gengsi bila harus nikah di KUA. Padahal, program nikah gratis ini bisa dimanfaatkan masyarakat yang kurang mampu. Nikah di KUA bisa menghemat biaya resepsi. Sebab, bila menikah di luar KUA dan di luar jam kerja, pasangan pengantin dikenakan biaya Rp600 ribu yang dibayarkan ke bank. Menurutnya, nikah gratis itu merupakan fasilitas pemerintah juga ditujukan untuk memberikan pelayanan kepada warga negara. Program ini untuk menghilangkan persepsi bahwa biaya menikah itu mahal. Yasin mengimbau, untuk pasangan calon yang hendak menikah baiknya mendaftarkan secara pribadi dan menikah langsug ke KUA. \"Ini karena anggapan masyarakat itu sendiri. Nikah gratis itu dipandang negatif. Baik dari segi kelas sosial ekonomi, maupun ada anggapan yang nikah gratis itu sebelumnya sudah pernah menikah (janda/duda),” katanya. Kepala KUA Kesambi, H Jajang Badruzaman MAg menambahkan, pihaknya sudah memberikan imbauan, bila menikah di KUA tidak dipungut biaya, namun karena sebagian besar masyarakat memiliki gengsi tinghi, sehingga program ini sedikit peminatnya. “Kesannya nikah di KUA itu gimana gitu. Sampai ada istilah masa nikah sekali seumur hidup kok gratis,” imbuhnya. (via)

Sumber: