Jelang Natal, Tim Gegana Sterilisasi Gereja di Kuningan
KUNINGAN - Sehari menjelang perayaan Natal, anggota Polres Kuningan dan tim Gegana Detasemen C Brimbob Polda Jabar melakukan sterilisasi setiap gereja yang akan digunakan misa Natal, Jumat (23/12). Dengan menggunakan metal detector, petugas menyisir setiap ruangan dan celah yang dicurigai dapat menyimpan benda-benda berbahaya seperti bom atau benda berbahaya lain. Mulai dari mimbar, kolong meja hingga pohon natal tak luput dari pemeriksaan petugas. Kabag Ops Polres Kuningan Kompol Erawan Kusmayadi mengungkapkan, kegitan sterilisasi gereja tersebut merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap menjelang pelaksanaan misa Natal. Hal ini sebagai antisipasi kemungkinan teror bom ataupun hal yang dapat mengganggu jalannya perayaan Natal oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. \"Seluruh gereja dan satu fasilias umum yang akan menyelenggarakan misa Natal dilakukan sterilisasi, dan hasilnya dinyatakan aman. Ini untuk menimbulkan rasa aman bagi umat kristiani untuk menjalankan ibadah misa Natal,\" ungkap Erawan. Selain melakukan sterilisasi, lanjut Erawan, setiap gereja di Kuningan yang berjumlah 15 akan mendapat penjagaan anggota polisi. Sebanya lima hingga enam anggota polisi yang dibantu anggota TNI akan berjaga selama 24 jam secara bergantian untuk menjaga dari kemungkinan gangguan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Sementara itu Sekretaris Gereja Kristus Raja Cigugur Mulyana mengungkapkan, berbagai persiapan telah dilakukan pengurus gereja untuk perayaan natal yang rencananya akan mulai dilaksanakan pada tanggal 24 Desember sore. Salah satu yang unik dari pelaksanaan natal di gereja tersebut, kata mulyana, adalah pelaksanaan misa Natal yang menggunakan bahasa Sunda dengan iringan musik gamelan. \"Misa natal petang akan berlangsung pukul 17.00 WIB dengan isi khutbah menggunakan bahasa Sunda dengan iringan musik gamelan. Dilanjut misa malam harinya sekitar pukul 19.00 WIB dan terakhir misa pagi pada tanggal 25 Desember mulai pukul 06.00 WIB ,\" ujar Mulyana. Untuk memberikan rasa aman kepada para jemaat, lanjut Mulyana, selain ada penjagaan dari aparat kepolisian, sebanyak delapan kamera tersembunyi atau CCTV telah dipasang di sekeliling gereja untuk mengawasi setiap sudut lingkungan gereja. \"Selain itu, pada bagian penyambutan akan ditempatkan jamaah kami yang mengenal betul para jamaah. Ketika ada orang asing dan dicurigai berniat berbuat jahat, bisa kami deteksi dan dilakukan pencegahan,\" kata Mulyana. (taufik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: