Merasa Dicurangi, Ortu Atlet Renang Protes Panitia

Merasa Dicurangi, Ortu Atlet Renang Protes Panitia

MAJALENGKA - Perlombaan renang antar SD/MI dan SMP sewilayah Cirebon plus Sumedang di kolam renang Grage Majalengka, Kamis (22/12) diwarnai insiden protes orang tua atlet. Pasalnya, diduga terjadi kecurangan. Data yang dihimpun Radar Cirebon menyebutkan, atlet atas nama M Raihan Abdul Mughni (SMPN 1 Tengah Tani Kabupaten Cirebon) yang meraih catatan waktu 37.90 (baca 37 detik 90 second) pada gaya dada putra 50 meter justru menjadi juara ketiga dengan mendapat perunggu. sedangkan Abdul Malik Almagribi (SMPN 1 Tanjungsari Sumedang) yang catatan waktunya lebih lama yakni 37.98 justru menjadi juara kedua dengan mendapatkan perak. \"Ini kan aneh. Masak yang juara ketiga catatan waktunya lebih cepat dari juara kedua,\" kata orang tua M Raihan yang protes kepada panitia. Salah satu panitia Deddy Kennedy memberikan penjelasan. Menurutnya, berdasarkan technical meeting tidak hanya catatan waktu yang dihitung, tapi juga saat kedatangan. Bahkan, Deddy berkali-kali mengulang kalimat technical meeting. \"Ikut technical meeting gak? Saya di sini hanya meng-input data dari juri wasit,\" tukasnya. Di form kedatangan yang berisi kotak-kotak memang tertulis lintasan M Raihan hasilnya urutan ketiga, dan Abdul Malik Almagribi urutan kedua. Hanya saja dicatatan waktu hasil penilaian juri, M Raihan mendapatkan 37,90 sedangkan Abdul Malik 37,98. Artinya M Raihan lebih cepat daripada Abdul Malik Almagribi. Akhirnya panitia pun berdiskusi atas \"insiden\" tersebut. Sempat terjadi ketegangan karena orang tua dan official Abdul Malik tidak terima hasil tersebut. Namun, akhirnya panitia memutuskan M Raihan yang berhak menjadi juara kedua dan mendapatkan medali perak. Pasca itu, insiden kembali terjadi. usai serah terima medali, orang tua Abdul Malik Almagribi sepertinya masih belum legawa. Dia melempar medali perunggu itu ke tanah yang tak jauh dari panitia dan sejumlah orang tua atlet. Sayangngnya panitia, termasuk Deddy Kennedy, yang ada di lokasi saat kejadian pelemparan medali ke tanah itu tak melerai atau memberikan pengertian kepada yang bersangkutan. Menanggapi \"kisruh\" tersebut, Iyus salah satu orang tua atlet berharap panitia harus tetap menjunjung tinggi profesionalitas, kredibilitas dan integritasnya. \"Jangan sampai ada konflik kepentingan antarklub,\" ujarnya. (fen)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: