Proyek DAK Tidak Selesai, Pemkot Cirebon Salahkan Hujan

Proyek DAK Tidak Selesai, Pemkot Cirebon Salahkan Hujan

KEJAKSAN – Walikota Cirebon, Drs Nasrudin Azis SH pasang badan atas polemik yang timbul setelah perpanjangan kontrak megaproyek dana alokasi khusus (DAK) Rp96 miliar. Walikota beralasan, addendum merupakan  jalan terbaik. Addendum adalah istilah dalam kontrak atau surat perjanjian yang berarti tambahan klausula atau pasal yang secara fisik terpisah dari perjanjian pokoknya, namun secara hukum melekat pada perjanjian pokok itu. Meski perpanjangan kontrak tersebut merupakan pengajuan dari kontraktor. Tapi, setelah dipertimbangkan termasuk kepentingan masyarakat, akhirnya disetujui untuk addendum 90 hari. “Kita hitung-hitung kalau diperpanjang untungnya apa, ruginya apa. Kalau diputus untung ruginya apa. Ini yang terbaik,” kata Azis, saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (23/12). Walikota menegaskan, tidak ada upaya diam-diam ataupun menyembunyikan addendum. Anggota DPRD menurutnya tidak perlu kaget dan merasa dilangkahi. Addendum itu ditandatangani sebelum massa kontrak berakhir. Bila ditandatangani setelah habis kontrak, justru melanggar. “Itu sah dan boleh, nanti ada uang jaminan, denda. Kalau putus kontrak bisa stagnan lebih dari sembilan bulan malah bisa setahun,” tuturnya. Bila dilakukan pemutusan kontrak, kata dia, lelang lanjutan baru bisa dilakukan di APBD Perubahan 2017. Dirinya khawatir, proyek-proyek yang tidak tuntas ini akan membuat masyarakat semakin kerepotan. “Sudah cukup jangan sampai terjadi kerugian negara, rakyat jangan menderita. Apalagi harus satu tahun nunggu proyek dilanjutkan,” tandasnya. Walikota mengaku, siap pasang badan. Bahkan, dirinya tak menyoal bila mendapat celaan karena kebijakannya menyetujui addendum. “Saya dihina, dicerca, itu bukan masalah. Saya menyelamatkan masyarakat.  Dipentungi nggak apa-apa lah saya,” katanya. Di lain pihak, petinggi Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi dan Sumber Daya Mineral (DPUPESDM) juga tiba-tiba melunak. Ketegasan terhadap kontraktor dana alokasi khusus (DAK) Rp96 miliar, tak lagi terlihat. Sikap ini jauh berbeda dengan saat tim monitoring dan evaluasi berkunjung ke proyek betonisasi Jl Katiasa. Ketika itu, Kepala DPUPESDM, Ir Budi Raharjo MBA mengeluarkan ”kartu merah” kepada kontraktor. Pasalnya, kontraktor tak mau membongkar ulang konstruksi beton yang tidak sesuai spesifikasi. Nyatanya, sampai sekarang pekerjaan di Jl Katiasa tetap berjalan. Betonisasi yang tidak sesuai spek tetap dilanjutkan. Bahkan, kontraktor diberi perpanjangan waktu. Sebelumnya, DPUPESDM juga mengancam memutus kontrak betonisasi Jl Cipto Mangunkusumo yang tak kunjung mengerjakan betonisasi hingga awal pertengahan November. Proyek betonisasi itu nyaris tanpa pekerjaan selama hampir dua pekan. Setelah addendum ditandatangani, DPUPESDM berubah 180 derajat. Hujan dijadikan kambing hitam atas keterlambatan pekerjaan DAK. “Kita saksikan bersama. Hampir setiap hari hujan. Itu terjadi dalam sebulan terakhir,” ujar Sekretaris DPUPESDM, Ir Yudi Wahono DESS. Yudi beralasan, addendum diberikan karena pekerjaan yang berjalan belum selesai sepenuhnya. Meskipun dilakukan berbagai upaya seperti menambah pekerja dan memaksimalkan waktu, tetap saja tidak akan optimal bila dilakukan dalam kondisi hujan. “Kondisi alam seperti ini tidak dapat dihindari,” tuturnya. Yudi menambahkan, penambahan waktu yang diberikan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan harapan memasuki Januari 2017 sudah tidak ada lagi turun hujan. Berdasarkan perkiraan, hujan lebat akan terus turun hampir setiap hari sepanjang Desember ini. Karena itu, addendum diberikan sampai batas waktu setelahnya. Pekerjaan yang dilakukan tetap harus sesuai dengan spek. Bila tidak sesuai, pekerjaan walaupun selesai tidak akan dibayar. Project Manager PT Mustika Mirah Makmur, Kiki Siregar mengamini pernyataan tersebut. Menurutnya, pekerjaan betonisasi seringkali terkendala hujan lebat. Tetapi, saat ini untuk lajur satu dan kedua sudah selesai. Sedangkan lajur ketiga tinggal merampungkan sisa pekerjaan. Proyek ini akan dilanjutkan dengan pengaspalan di lajur kiri arah Jl Pemuda. “Mudah-mudahan nggak hujan lagi, jadi kerja kita bisa maksimal,” katanya. (ysf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: