Siap Cetak 3.000 Wirausaha Baru
BANDUNG – Dinas Koprasi Usaha Kecil Menengah (KUKM) Jawa Barat mengklaim menghasilkan 20 ribu pengusaha baru dari target 100 ribu pengusaha setiap tahunnya. Kepala Dinas Koprasi KUKM Provinsi Jabar Dudi Iskandar mengatakan, pelaku usaha ini terdapat dari berbagai sektor yang terbentuk melalui program pelatihan yang diselenggarakan Pemprov Jabar. ”Jadi begitu halnya pada 2017 mendatang, Pemprov Jabar pun menargetkan 20 ribu lagi wirausaha yang tercipta dan terbina,” jelas Dudi kemarin (25/12). Menurutnya, selama tiga tahun ini pihaknya telah berhasil menciptakan hampir 60 ribu pelaku usaha baru di Jawa Barat di 13 bidang di antaranya pertanian, kesehatan, industri, dan kelautan. Selain itu, Provinsi Jawa Barat sendiri menargetkan 3.000 pelaku UMKM baru yang akan membangun dan mengembangkan usahanya dengan fokus tiga sektor industri ”Kita sendiri punya target 3.000 UMKM 2017 ini untuk tiga jenis usaha. Konveksi pakaian, makan minuman dan salon kecantikan,” katanya. Dia menuturkan, ribuan usaha baru tersebut akan mendapatkan pembinaan dan pelatihan wirausaha baru dari Pemprov Jabar. Program pemberdayaan ini ditujukan untuk calon wirausahawan baru yang ingin membuka peluang ekonomi lewat wirausaha. Para calon pelaku UMKM nantinya, kata Dudi, akan mendapat pelatihan berkaitan dengan cara pengembangan usaha. Termasuk dalam hal manajemen usaha yang baik dari modal hingga pemasaran. ”Dinas KUKM memberikan pendampingan untuk masing-masing peserta pelatihan. Kita siap bantu di manajemen sampai marketingnya. Ada asosiasi marketing yang membantu,” urainya. Setelah mendapat pelatihan, lanjut Dudi pelaku UMKM baru akan mendapat sertifikasi lulus pembinaan Dinas KUKM Pemprov Jabar. Diharapkan ini dapat menjadi modal usaha terus berkembang. Disinggung soal ketertarikan warga, Dudi menyebutkan peminat program wirausaha baru ini terbilang tinggi. Masyarakat Jawa Barat bisa mendaftarkan secara online melalui website Dinas KUKM. Nantinya calon peserta akan mengikuti seleksi adminsitrasi sebelum resmi mengikuti pelatihan. ”Ada pembatasan umur. Tingkat pendidikan minimal SD. Kami seleksi administrasi sebelum penempatan sesuai kelasnya karena memang ini khusus untuk warga Jawa Barat,” ucapnya. Berkaitan jumlah UKM yang telah ada di Jawa Barat, Dudi belum bisa memberikan data terbaru. Namun berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat data terakhir tahun 2012 sudah mencapai 9,1 juta. ”Tahun 2016 BPS sedang melaksanakan sensus ekonomi, nanti tahun 2017 kita dapat gambaran terakhir tentang umkm,” pungkasnya. (yan/rie)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: