PHRI: Bukan Hotelnya yang Ditambah, Tapi Tempat Wisatanya

PHRI: Bukan Hotelnya yang Ditambah, Tapi Tempat Wisatanya

CIREBON- Pengeluaran izin untuk pendirian Hotel di tahun 2017 mendapat tanggapan dari Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Cirebon, Imam Reza Hakiki. Menurutnya, langkah itu dirasa kurang tepat. Pasalnya, saat ini banyak hotel di Kota Cirebon yang mengalami kelesuan. Artinya, banyak hotel yang mengalami penuruan pengunjung. “Kota Cirebon memang rame sekali pengunjung. Tapi, tidak untuk hotel-hotel yang ada di Kota Cirebon. Saat ini pengunjung hotel sepi yang datang,” kata Reza kepada radarcirebon.com, Selasa (27/12) Kemudian, kata dia, berdirinya tol Cipali dinilai kurang memberikan efek yang baik untuk pengusaha hotel, dalam hal ini soal keuntungan. Justru, dibandingkan dengan sebelum ada tol Cipali, jumlah pengunjung hotel lebih banyak. “Kalau sekarang orang Jakarta datang ke Cirebon nggak sampe nginep. Soalnya, dengan adanya tol Cipali Jakarta ke Cirebon jaraknya udah nggak terlalu jauh lagi. Beda dulu sebelum ada tol Cipali, banyak pengunjung yang nginep di Cirebon,” kata Reza. Dia menambahkan bahwa pemerintah harus lebih bisa membaca situasi di Cirebon. Karena, lanjut dia, yang perlu ditambah bukan hotelnya, melainkan destinasi wisata yang mampu menjadi magnet untuk wisatawan lebih banyak lagi datang ke Cirebon. “Sekarang ini sudah banyak sekali hotel di sini. Mereka semua sekarang lagi perang harga. Kemudian, kalo pingin tau saat ini banyak hotel yang ada di Kota Cirebon ngurangin karyawan,” ujar Reza. Selain destinasi wiasta yang perlu ditambah, tata kota juga perlu diperhatikan. Karena, hal itu merupakan salah satu faktor yang membuat para pengunjung menjadi betah. “Yang saya liat, Kota Cirebon saat ini semakin amburadul tata kotanya. Kalo dibiarkan seperti ini terus, maka akan berdampak pada turunnya minat wiasatawan unuk datang ke Cirebon,” pungkas Reza.(fazri)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: