Patimban Tinggal Dibahas Pansus
Bidik Pelabuhan Skala Internasional BANDUNG– DPRD Jabar pada sidang Paripurna telah selesai melakukan tahapan perubahan revisi Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang dan Rencana Tata Wilayah (RTRW) Jawa Barat terkait pembangunan Pelabuhan Laut Patimban, Subang. Wakil Ketua DPRD Jabar, Ade Barkah dari Fraksi Golkar Amanah mengatakan, Perda tersebut direvisi lantaran kebutuhan untuk mempercepat program Nasional yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat jika Provinsi Jabar diberikan kepercayaan untuk memiliki pelabuhan berskala Internasional. Selain itu, dalam revisi perda ini dilakukan hanya pada satu pasal saja sehingga tidak membutuhkan waktu cukup lama dalam tahapan pembahasan di sidang Paripurna. ”Tadi kita sama-sama saksikan bahwa tahapan sidang dilakukan sekaligus yaitu dari nota pengantar gubernur, pandangan fraksi-fraksi, jawaban gubernur atas pandangan fraksi sampai pembentukan Pansus XI,”jelas Ade ditemui di Gedung DPRD Jabar, kemarin (27/12) Dia menilai, Pelabuhan Patimban nantinya sebagai tempat untuk bongkar muat barang ekspor-impor yang memiliki kapasitas lebih besar dibandingkan pelabuhan Tanjung Priok yang kapasitasnya sudah tidak bisa lagi menampung. Ade juga menyebutkan manfaat dari adanya Patimban yang banyak memiliki manfaat khususnya Jabar bagian utara sebab nantinya akan memiliki dampak positif bagi pertumbuhan perekonomian masyarakat Jabar. ”Pelabauhan Patimban ini akan dibangaun lebih besar dari Pelabuhan Cirebon,”kata dia Ade menuturkan, manfaat lain yang akan diperoleh adalah sebagai tempat untuk distribusi barang yang melalui wilayah Jabar.Hal ini akan sangat mendorong sektor usaha jasa transportasi dan industri di Jabar. Patimban ini juga kedepan harus dapat menyerap tenaga kerja yang lebih diutamakan berasal dari penduduk lokal setempat agar tidak ada ketimpangan sosial. Sedangkan untuk, pembangunan Infrastruktur yang saat ini sedang dibangun oleh pemertintah pusat dan Pemprov Jabar, memiliki nilai lebih dan saling mendukung pasalnya dengan Infrastruktur yang memadai akses semakin lancar. “Infrastrukturnya sudah lengkap, dengan adanya Tol Cipali, pembangunan Tol Cisumdawu dan keberadaan Bandara Internasional Jawa Barat memiliki pendukung untuk Patimban,”jelas Ade. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan berpendapat sama, dengan adanya Pelabuhan Patimban nantinya Provinsi Jabar akan sangat diuntungkan seperti untuk bongkar muat barang akan lebih mudah bila dibandingkan dilakukan di Pelabuhan Tanjung Priok. Selain itu, pengiriman barang dari kawasan industri yang ada di Jabar akan lebih cepat, terlebih mobilisasi barang menjadi lebih mudah dan efesien biayanya.“Jadi kalau dibongkar di Tanjung Priok sedangkan pabriknya di Cirebon itukan jadi lebih mahal,”kata dia. Heryawan menambahkan, keuntungan yang tak kalah pentingnya adalah pada pencatatan Ekspor.Menurutnya, selama ini pencatatan ekspor yang berasal dari Jabar selalu dilakukan di Tanjung Priok padahal distribusi barang berasal dari Industri di Jabar. ”Jadi kalau dicatat di Jabar nantinyakan akan diakui pada pencatatan ekonomi di Jabar juga,”kata dia. Pencatatan Ekspor ini imbuh dia memiliki dampak pada pertumbuhan perekonomian sehingga berpengaruh pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sehingga lebih akurat dan tepat. Selain itu, pengaruh lainnya pada pencatatan statistik perekonomian perhitungan makro di Jabar dan memiliki pengaruh juga pada jumlah kemiskinan, Jumlah Pengganguran dan pendapatan perkapita dan lainnya. Disinggung mengenai peran Pemprov dalam pembangunan Pelabuhan Patimban ini pihaknya akan turut ambil bagian dalam pengelolaannya dengan sebelumnya melakukan pembicaraan bersama pemerintah pusat dan pihak pengelola pelabuhan agar memiliki manfaat bagi masyarakat Jabar. ”Jadi Pemprov jelas akan terlibat tetapi tujuannya untuk kepentingan masyarakat Jabar dan baguian dari Steakgholder agar dapat memiliki rasa tanggung jawab juga,”kata dia.(adv/yan/ign)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: