KNPI Evaluasi dan Proyeksi Pembangunan Pemuda

KNPI Evaluasi dan Proyeksi Pembangunan Pemuda

INDRAMAYU – Orientasi peningkatan kualitas organisasi kepemudaan digelar Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kabupaten Indramayu, kemarin (29/12).  Bertempat di Grand Hotel Trisula Indramayu, kegiatan dibuka oleh Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata, DR H Odang Kusmayadi, dan dihadiri oleh Asisten Deputi II Bidang Organisasi Kepemudaan dan Kepramukaan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), H Muhammad Sanusi. Ketua DPD KNPI Kabupaten Indramayu, Yoga Rahadiansyah SH menjelaskan, orientasi ini mengagendakan sejumlah program penting untuk diketahui oleh seluruh pengurus dan anggota KNPI serta organisasi kemasyarakatan dan pemuda yang tergabung di dalamnya. Di antara materi yang menjadi pembahasan antara lain pola dan sistem pengembangan organisasi kepemudaan. Kemudian kebijakan dan program pembangunan kepemudaan Kabupaten Indramayu sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2016-2021, serta pola pembinaan, pemberdayaan dan pengembangan organisasi kepemudaan melalui wadah berhimpun KNPI. \"Orientasi ini dapat dijadikan sebagai barometer kemajuan KNPI agar lebih baik lagi di tahun 2017 mendatang. Sebab melalui kegiatan ini pula, dilakukan rembug evaluasi dan proyeksi pembangunan kepemudaan ke depan,\" jelas Yoga Rahadiansyah. Sementara, Asisten Deputi II Bidang Organisasi Kepemudaan dan Kepramukaan Kemenpora, H Muhammad Sanusi, memaparkan pola dan sistem pengembangan organisasi kepemudaan dalam bingkai kementerian yang dipimpin oleh Imam Nahrawi itu. Secara umum, program-program yang digulirkan Kemenpora telah sejalan dengan Nawacita Jokowi-JK, yang salah satunya adalah melakukan revolusi karakter bangsa. Sanusi memastikan bila saat ini pemerintah tidak absen dan bertekad untuk menghadirkan negara dalam upaya pembangunan kepemudaan. \"Seluruh program di Kementerian Pemuda dan Olahraga telah sejalan dengan visi, misi, dan agenda pembangunan nasional. Yang pada inti tujuannya adalah mewujudkan pemuda Indonesia yang berkarakter, berkapasitas, dan berdaya saing,\" papar Sanusi. Ia pun mengajak para pemuda untuk bisa melepaskan diri dari belenggu yang menjadi penghambat pembangunan kepemudaan. Pasalnya, berdasarkan data Kemenpora, angka pemuda yang berdasarkan Undang-Undang nomor 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan berada pada rentang usia 16-30 tahun, jumlahnya sangat potensial. Yakni mencapai lebih dari 62 juta jiwa, atau dalam prosentase 24,48% dari total penduduk Indonesia. Meski jumlahnya sangat potensial, namun peningkatan kualitas pemuda kerap terhambat oleh beberapa faktor. Di antaranya adalah rendahnya tingkat pendidikan, angka pengangguran yang tinggi, bahkan meredupnya nasionalisme pada sebagian kalangan pemuda. Dan tak dapat dipungkiri, usia pemuda sangat rentan penyimpangan perilaku. Mulai dari ancaman narkoba, seks bebas, pronografi, hingga LGBT. \"Lewat kegiatan ini saya mengajak kita semua untuk lebih peka dan peduli terhadap peningkatan kualitas pemuda dan mendorong mereka berprestasi melalui berbagai karya nyata,\" tandasnya. (kho)      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: