Pergerakan Tanah di Cimeong, Pemkab Kuningan Putuskan Relokasi

Pergerakan Tanah di Cimeong, Pemkab Kuningan Putuskan Relokasi

KUNINGAN - Pemerintah Kabupaten Kuningan memutuskan solusi untuk musibah pergerakkan tanah di Dusun Cimeong, Desa Cilayung, Kecamatan Ciwaru, adalah relokasi warga ke tempat yang lebih aman. \"Hasil rapat koordinasi tadi pagi memutuskan solusi untuk bencana di Cimeong adalah relokasi. Bupati sudah menginstruksikan untuk segera mencari lokasi yang aman untuk tempat tinggal baru warga Cimeong,\" kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan Agus Mauludin di kantornya, Rabu (4/1). Menurut Agus, saat ini kondisi pergerakan tanah di Dusun Cimeong sudah memperihatinkan hingga mengancam seluruh penduduk di sana. Pergerakkan tanah telah mengakibatkan 53 rumah warga dengan jumlah penduduk mencapai 200 orang mengalami rusak berupa retak-retak pada dinding dan lantainya, bahkan beberapa di antaranya mulai ambruk sehingga tidak mungkin lagi untuk ditempati. \"Pergerakan tanah di Cimeong ini sudah berlangsung sepekan lebih sehingga memaksa seluruh penduduknya mengungsi ke SD Cilayung. Kami juga sudah membuat sejumlah tindakan darurat bencana seperti pembangunan tenda pengungsi, dapur umum hingga membagikan logistik kebutuhan sehari-hari warga seperti makanan dan selimut,\" kata Agus. Namun, lanjut Agus, kondisi ini tidak mungkin dibiarkan terus berlarut-larut mengingat keberadaan sekolah tersebut pun sebentar lagi akan digunakan kebali menyusul masa libur akan berakhir. Untuk itu, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan dinas terkait seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Sosial dan Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya (DTRCK) serta aparat desa setempat untuk pelaksanaannya. \"Sudah ada masukan dari aparat Desa Cilayung, untuk relokasi ditempatkan di Dusun Ciendog. Nanti kami akan lakukan survei dan penelitian terlebih dahulu dengan melibatkan Badan Geologi untuk memastikan apakah lokasi baru tersebut aman atau tidak. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada keputusan,\" ucap Agus. Sedangkan untuk penggunaan sekolah yang sebentar lagi masa libur juga akan berakhir, pihaknya sudah meminta izin kepada Dinas Pendidikan untuk menggunakan beberapa ruang kelas hingga relokasi dilakukan. Sebagai solusi siswa sekolah nanti, katanya, akan diberlakukan sekolah pagi dan siang. Pihaknya juga kini tengah mencari cara untuk upaya pengangkutan barang-barang rumah tangga milik warga yang masih tertinggal seperti lemari, ranjang dan sebagainya. Mengingat keberadan pemukiman warga tersebut medannya cukup sulit, terlebih beberapa hari yang lalu akses jalan pun tertutup longsor, maka dibutuhkan tenaga banyak untuk pengangkutannya. \"Yang terpenting sekarang adalah menyelamatkan warga dari kemungkinan buruk dari musibah pergerakan tanah tersebut. Kami juga akan memberikan sosialisasi untuk meyakinkan warga terkait rencana relokasi tersebut, mudah-mudahan mereka bisa paham dan bersedia dipindahkan ke tempat aman,\" pungkas Agus.(taufik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: