Pilot Mabuk Diduga Konsumsi Tembakau Gorila

Pilot Mabuk Diduga Konsumsi Tembakau Gorila

JAKARTA – Dugaan penggunaan narkoba oleh eks pilot Citilink Tekad Purna Agniamartanto sedang ditelusuri. Kemarin (4/1), Tekad menjalani tes selama hampir lima jam di balai laboratorium narkoba BNN. Hasil tes tersebut akan diketahui dalam kurun tiga sampai empat hari lagi. Tekad keluar dari lab sekitar pukul 13.30 dengan menggunakan masker hijau yang hampir menutupi sebagian wajahnya. Saat didekati dan dipotret awak media, Tekad mengumpat dengan cukup keras sekali. Dia lantas berjalan cepat sambil menggandeng seorang pria berbaju putih yang mengantarnya. Di halaman kantor BNN di Jalan MT. Haryono Jakarta Timur, Tekad masih terus menutupi wajahnya dan memeluk lelaki yang mengantarnya. Samar-samar terdengar suara isak Tekad yang menghindari dari sorot kamera dan video. Saat diminta tanggapan pemeriksaan lab, dia hanya terdiam dan semakin menyembunyikan wajahnya. Sekitar tiga menit kemudian, Tekad naik taksi meninggalkan BNN. Humas BNN Slamet Pribadi menuturkan bahwa pemeriksaan itu belum berkaitan dengan proses hukum. Pemeriksaan terhadap Tekad itu dimintakan oleh pihak maskapai Citilink dan Kementerian Perhubungan. “Pemeriksaan assesment dan uji lab tadi itu. Diantar dari manajemen Citilink,” ujar dia saat dikonfirmasi kemarin. Uji lab itu ditujukan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan narkoba. Salah satu instrumen yang dicek adalah rambut yang memang bisa menyimpan cukup lama kandungan zat narkoba. Peralatan yang dimiliki oleh BNN mampu mendeteksi meskipun penggunaan narkoba itu telah sepekan. “Kalau assesment itu seperti introgasi tanya jawab. Seperti zat apa yang dipakai, sejak kapan, berapa jumlahnya, sampai bagaimana cara gunakan narkotika,” ujar Slamet. Terkati Tekad yang diduga menggunakan tembakau gorila, Slamet enggan berkomentar. Karena harus melihat dari hasil tes. Tapi, kalaupun Tekad menggunakan tembakau tersebut akan bisa dideteksi dari tes. Meskipun, tembakau gorila itu termasuk jenis narkotika baru yang belum masuk dalam undang-undang narkotika. “Efek tembakau gorila itu seperi ganja. Halusinasi. Badan jadi limbung dan melayang (sempoyongan, red),” jelas dia. Mengenai hasil lab, Slamet menuturkan bahwa itu akan diketahui dalam tiga hingga empat hari setelah pemeriksaan selesai. Tapi, dia menyebutkan bukan BNN yang mengumumkan hasilnya. “Mungkin pihak maskapai atau kemenhub nanti yang umumkan,” imbuh dia. Mencegah aib dalam dunia penerbangan kembali terulang, Menteri Perhubungan (menhub) Budi Karya Sumadi secara khusus memanggil seluruh manajemen maskapai di Indonesia bersama dengan pihak Angkasa Pura I, AP II dan BNN. Menhub melakukan rapat tertutup selama kurang lebih satu jam bersama stake holder tersebut. Ditemui usai rapat, Menhub menuturkan, pertemuan ini sebagai tindaklanjut dari pemeriksaan kasus yang masih bergulir. Dia meminta agar seluruh pihak tertib dalam menjalankan SOP penerbangan. Dia mengatakan, sejauh ini ada beberapa yang tidak memenuhi prosedur untuk masalah kesiapan sebelum terbang. Hal itu terlihat dari evaluasi fasilitas miliki airlines yang dilakukan Direktorat jenderal Perhubungan Udara dalam beberapa hari ini. “Karenanya, Dirjen Udara mengeluarkan teguran. Kami berikan waktu sebulan untuk perbaikan,” tegasnya. Untuk kasus Pilot Tekad, Budi mengatakan bila kasus sudah diserahkan sepenuhnya pada pihak BNN. Apakah nanti sang pilot tersangkut masalah pidana atau perdata, BNN yang akan menindaklanjuti. (jun/mia)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: