Garam Naik Tajam, Tembus Rp1.300/Kg

Garam Naik Tajam, Tembus Rp1.300/Kg

KANDANGHAUR – Hampir setahun tidak produksi, harga garam rakyat melonjak tinggi. Sempat terjun bebas di kisaran harga Rp200/kg pada awal tahun 2016 lalu, kini harganya menembus Rp1.300/kg. Bukannya senang, petani garam rakyat di wilayah pesisir pantura Kabupaten Indramayu justru pasang muka cemberut. Pasalnya, mereka tak bisa menikmati lonjakan harga garam tertinggi sejak sepuluh tahun terakhir lantaran stok yang dimiliki nyaris habis. “Stok di petani sini sudah langka. Harga Rp1300 perkilogram itu, garam dari Rembang yang didatangkan untuk memenuhi kebutuhan disini,” ungkap Darmin, petani garam rakyat asal Kecamatan Kandanghaur, kepada Radar, Kamis (5/1). Didatangkannya garam dari Rembang, Jawa Tengah, ungkap dia, akibat semakin langkanya garam lokal. Petani lokal belum dapat memproduksi garam diakibatkan cuaca yang buruk. Kondisi ini terjadi sejak kuartal awal 2016 lalu. “Sejak awal tahun lalu belum ada produksi sama sekali. Masalahnya ada pada cuaca, hampir tidak ada musim kemarau. Hujan terus,” jelas dia. Pelaku usaha pengolahan ikan asin, Warmin menuturkan, kelangkaan garam lokal sudah sangat mengkhawatirkan. Usahanya terancam bangkrut karena melambungnya harga garam. Dia mengungkapkan, naiknya harga garam terjadi sejak pertengahan tahun 2016 lalu bersamaan dengan semakin intensnya hujan turun. Mula-mula Rp400/kg, lalu naik Rp600, Rp1.000 dan terakhir Rp1.300/kg.   Dengan kebutuhan garam mencapai 2 kuintal perhari, modal untuk membeli garam menjadi naik hampir 10 kali lipat dari biasanya. Ditambah lagi biaya upah kerja di saat musim penghujan juga menjadi berlipat-lipat. Sebab jika biasanya pengeringan ikan cukup dua hari, sekarang memakan waktu sampai 4-5 hari lamanya. Bahkan dia mengaku sering mengalami kerugian akibat cuaca mendung dan hujan. Ikan menjadi tak layak konsumsi karena sulit kering. Tak mau merugi besar, dia memilih menjual ikan-ikan tersebut sebagai bahan pembuat pakan ternak dengan harga setengah harga dari biasanya. (kho)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: