Eva Celia Selektif Pilih Peran Akting

Eva Celia Selektif Pilih Peran Akting

LEBIH condong bermusik, bukan berarti kemampuan aktingnya minim. Eva Celia sudah membuktikan kemampuan seni perannya di beberapa film. Meski banyak tawaran, Eva memiliki penilaian tersendiri sebelum menerima sebuah proyek peran. \"Mau sih akting lagi. Sejauh ini sih aku bakal lihat tawarannya (akting). Aku terbuka sama semua tawaran yang ada,\" ujarnya. Lebih lanjut, pemain film Jamila dan Sang Presiden itu mengaku, lebih ingin fokus bermain watak ketimbang syuting sinetron. Pasalnya Eva mengaku berperan dalam sebuah film dirinya memiliki waktu yang lebih fleksibel. Selain itu Eva tak ingin waktunya tersita lantaran harus ikut striping saat main sinetron. Sebagai seorang yang lahir di tengah-tengah keluarga seniman, Eva Celia semakin yakin untuk berkecimpung di dunia seni. Tidak hanya di dunia seni seperti sang bunda Sophia Latjuba, tapi bahkan ingin sehebat sang ayah, musisi jazz Indra Lesmana. Tidak ingin sekadar mendompleng kesuksesan ayah dan ibunya, Eva tidak sungkan belajar dan menuntut ilmu dari keduanya. Maka, bukan sebuah kemustahilan jika di usianya yang menginjak 24 tahun, Eva sudah dikenal orang karena karirnya di dunia seni. Karier seninya dimulai di usia 8 tahun, saat dia beradu akting dengan aktor senior almarhum Adjie Massaid. Sejak saat itu, tawaran akting pun mulai berdatangan. Terakhir, Eva berlakon untuk film layar lebar Pendekar Tongkat Emas bareng aktor Nicholas Saputra. \"Aku sebenarnya mungkin karena udah melihat ayah dan mama dari kecil. Nggak cuma mereka, keluarga aku semua kebanyakan musisi dan seniman ya, it’s feel like udah sangat klop. It’s natural,\" ujarnya. Meski lahir di keluarga seniman yang cukup terkenal, Eva perlu perjuangan untuk sampai di posisinya saat ini. \"Iya dan tidak. Aku nggak akan bohong itu, keluarga sangat berpengaruh. Tapi tidak bisa dipungkiri, aku mulai dari nol dalam karier aku,\" tambah wanita yang sempat menempuh pendidikan di Negeri Paman Sam itu. \"At the same time, of course ada bebannya. Ada suara di dalam diri kayak oh kalau begini gue harus kerja ektra. Bahwa di sini saya tidak aji mumpung,\" imbuhnya. Bahkan, Eva menegaskan, bahwa dia ingin lepas dari bayang-bayang kebesaran nama orang tua, dan keluarga besarnya. Eva lebih memilih menjadi diri sendiri tanpa embel-embel nama keluarga. \"Ada bebrapa yang aku agak keberatan. Jadi aku pilih jalan dengan pilihanku sendiri,” tegasnya. (anh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: