Saung Chaireboan Mainkan Angklung di Pusat Keramaian, Terinspirasi Saung Udjo

Saung Chaireboan Mainkan Angklung di Pusat Keramaian, Terinspirasi Saung Udjo

Musik modern yang mengarah ke trip hop yang merupakan perpaduan beat-beat elektronik dengan musik pop, menjadi motivasi tersendiri baru Saung Chaireboan kembali mempopulerkan angklung. Caranya tak biasa dan tak bisa dipandang sebelah mata. Laporan: NUR VIA PAHLAWANITA, Cirebon KERUMUNAN masyarakat dibuat penasaran ketika instrumen multitonal tersebut memainkan lagu-lagu populer. Satu per satu warga yang tengah berolahraga di sekitar Stadion Bima berkerumun. Permainan angklung secara ensemble tersebut berhasil menjadi daya tarik tersendiri. Penampilan anak asuh Saung Chaireboan di pusat keramaian tersebut cukup efektif. Pembina Saung Angklung Chaireboan, Wahyu menyebutnya sebagai salah satu upaya kembali mempopulerkan sekaligus membumikan angklung. “Angklung sudah dikenal masyarakat Internasional. UNESCO sudah menetapkan alat musik angklung sebagai alat musik asli Indonesia, tinggal kita membumikan angklung supaya tidak punah,” tuturnya. Wahyu yang juga guru seni dan budaya di salah satu SMK Swasta di Kota Cirebon ini terinspirasi membuat komunitas angklung, karena terinspirasi Saung Angklung Udjo di Bandung. Apalagi setelah melihat kiprah Saung Angklung Udjo yang suydah mendunia. Dari komunitas ini, Wahyu menaruh harapan besar angklung kembali dipelajari masyarakat. Sehingga pelestarian angklung tidak hanya dilakukan budayawan dan seniman. Wahyu sangat berharap, anak-anak muda kembali mempelajari angklung. Sebab, belakangan keberadaan instrument musik yang lebih modern, membuat angklung dianggap sebelah mata. Padahal, angklung juga bisa dikombinasi dengan alat musik lain seperti piano, keyboard maupun gitar. Tak hanya itu, angklung juga bisa memainkan lagu-lagu kekinian. \"Karena hampir punah, makanya dengan keberadaan Saung Angklung Chairebonan ini, kami berharap suatu saat angklung jadi sarana pembelajaran musik daerah di sekolah- sekolah,” katanya. Saung Angklung Chaireboan kini sudah memiliki puluhan anggota. Mayoritas usianya 15-20 tahun. Ketua Komunitas Saung Angklung Chaireboan Khoirul Anwar tak menyangka, meski saung angklung Chaireboan baru didirikan namun kini sudah mendapat apresiasi positif dari semua kalangan baik pemerintah daerah, anggota DPR RI juga masyarakat umum. “Kita juga mulai diundang event besar. Tapi kalau tampil rutin setiap Minggu pagi di Stadion Bima,” katanya. (*)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: