PDAM Indramayu Cek Kualitas Air

PDAM Indramayu Cek Kualitas Air

INDRAMAYU –Keluhan pelanggan PDAM terkait kondisi air yang keruh, langsung direspons pihak PDAM Tirta Darma Ayu Indramayu. Sejumlah petugas PDAM mendatangi rumah salah seorang pelanggan, H Dedi Wahidi, di Desa Kaplongan Lor Kecamatan Karangampel. Mereka pun langsung memeriksa pipa dan jaringan yang ada. Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata lumpur yang terbawa air PDAM ternyata juga berasal dari reservoar (bak penampungan) yang ada di rumah tersebut. “Setelah petugas kami melakukan pengecekan, ternyata kotoran atau lumpur yang terbawa air PDAM berasal dari dasar reservoar. Mungkin saat itu kondisi air memang sedang minim, sehingga terpaksa menggunakan pompa atau penyedot, dan kotoran yang ada ikut terbawa,” jelas Kepala Humas PDAM Tirta Darma Ayu Indramayu, Doddy Sudrajat SE MM, didampingi Kepala Cabang PDAM Karangampel, Supandi SE, Rabu (11/1). Doddy juga memastikan kondisi air PDAM saat ini sudah normal dan jernih. Dikatakan, bagi pelanggan yang memiliki reservoar sebaiknya sering dibersihkan atau dikuras, karena pasti akan ada endapan. Apalagi dalam kondisi musim hujan di mana tingkat kekeruhan tinggi, dipastikan akan menurunkan kualitas air PDAM. Doddy mengungkapkan, PDAM Indramayu saat ini terus meningkatkan kualitas dan pelayanan kepada masyarakat. Tak heran, ketika ada keluhan dari pelanggan maka langsung direspons. Bahkan saat ini di lingkungan karyawan PDAM juga sudah ada grup Whats App (WA). Melalui WA inilah, Direktur Utama (Dirut) PDAM akan mendapatkan informasi tentang kondisi di lapangan, setiap saat. “Melalui WA inilah, kami setiap saat mengetahui bagaimana kondisi air PDAM, tekanan air, dan sebegainya. Bahkan ketika terjadi kebocoran atau permasalahan di suatu tempat, kami juga langsung mengetahuinya dan segera menyelesaikan permasalahan yang ada,” tandas Doddy. Doddy menambahkan, pada tahun 2017 ini PDAM juga akan melanjutkan program MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah). Yaitu pemasangan instalasi air bersih bagi masyarakat berpenghasilan rendah di lima kecamatan dan 28 desa. Yaitu kecamatan Sliyeg, Lohbener, Lelea, Bangodua dan Patrol.(oet)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: