Kreativitas Fitria Santi; Membatik di Atas Cake

Kreativitas Fitria Santi; Membatik di Atas Cake

Jari-jemarinya begitu luwes membatik. Meski pekerjaannya membatik, ia tak perlu canting dan malam. Dari kepiawaian tangannya membatik, dihasilkan cake dengan motif batik yang mengundang decak kagum dan menggugah selera. Laporan: MIKE DWI SETIAWATI, Cirebon PAMOR batik yang dahulu dinilai ndeso kini membumbung tinggi. Nilai estetika dari batik telah membuat perempuan yang bernama Fitria Santi ini jatuh hati. Ia pun berniat untuk melestarikan batik. Alih -alih membatik di kain seperti pada umumnya para desainer pakaian, Fitria begitu namanya akarab dipanggil menggunakan cake dan coklat sebagai media membatiknya. Motif batik yang dipilih Fitria untuk cake dan coklat buatannya yakni mega mendung. Guratan motif berbentuk awan menghiasi makanan nan legit itu. Ide awal Fitria membuat cake dan coklat motif batik saat dirinya mengikuti sebuah seminar wirausaha. \"Saya ingat bahwa local brand itu penting, berwirausaha bukan hanya membuat produk tapi gimana caranya ada ikatan dengan pembeli,\" ujar ibu dua orang anak itu. Usaha cake dan coklat motif batik Fitria sudah berjalan sejak akhir 2015. Awalnya, Fitria mengaku tak berpikiran untuk membuat motif batik pada cake dan coklat produksinya. Ia hanya membuat cake dan coklat berkarakter saja. Ia juga sempat ragu karena khawatir keliru saat membuat motif batik. \"Nyoba searching-searching sendiri sejarah motif mega mendung, bentuknya, polanya, watir keliru,\" ungkapnya. Batik termasuk karya seni. Sebagai karya seni, membatik juga tidak bisa dilakukan sembarangan karena akan terlihat pada nilai estetikanya. Keluwesan membatik, apapun medianya memerlukan jam praktik tinggi. Demikian pula dengan batik cake. \"Supaya rasanya benar-benar pas di lidah, kualitas bahan musti diperhatikan,\" jelasnya. Ia menambahkan selain kualitas, takaran bahan sesuai resep juga harus tepat. Menurutnya, membatik cake dan coklat ini memerlukan tingkat kesabaran dan praktik yang berulang-ulang untuk dapat menghasilkan batik cake yang bernilai estetika tinggi dan rasa yang enak. \"Karena saya masih handmade, cetakannya pun masih manual seadanya. Jadi perlu proses untuk bikin satu cake,\" beber perempuan lulusan Kehutanan Institut Pertanian Bogor itu. Fitria mulai merintis usaha cake dan coklat motif batik mega mendung ini dengan menjualnya dari mulut ke mulut hingga toko oleh-oleh. Satu cake dalam bentuk bronis dijual seharga Rp40 ribu, sedangkan coklat Rp12,5 ribu. Dalam sebulan, Fitria bisa menjual 100 coklat batik dan 30 cake. Fitria berharap cake dan coklat motif batik ini bisa lebih dikenal di masyarakat. (*)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: