Singaraja Meluap, Japurabakti Terendam, Warga: Sudah Jadi Langganan
CIREBON - Sungai Singaraja meluap saat terjadi hujan deras dari sore hingga malam hari, Kamis (12/1). Akibat meluapnya sungai tersebut, pemukiman warga di Desa Japurabakti terendam banjir dengan ketinggian 80 cm hingga satu meter tinggi muka air (TMA). Banjir mulai masuk ke pemukiman penduduk sejak pukul 16.00 WIB, hingga malam hari. Tak hanya pemukiman, banjir juga menggenangi jalan hingga ke sekolah. Menurut salah satu warga Japurabakti, Dasman, banjir ini sudah kesekian kalinya terjadi. Banjir diakibatkan meluapnya Sungai Singaraja yang merupakan anak Sungai Cimanis. \"Ini sudah jadi langganan banjir, tapi belum ada penanganan sama sekali. Mudah-mudahan bisa segera diatasi,\" ujarnya kepada Radar Cirebon. Sejumlah barang-barang warga pun dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi agar tidak basah terkena banjir. Terutama barang-barang elektronik, pakaian dan juga kasur. Banjir semakin meninggi, karena curah hujan yang tinggi. \"Ya kalau hujan deras sudah pasti banjir. Sudah langgganan seperti ini, Japurabakti paling parah,\" jelasnya lagi. Sementara itu, warga lainnya Dede Ahmad mengatakan, ketinggian air tambah besar. Sungai Singaraja sudah tidak mampu lagi menampung volume debit air yang mengalir dari hulu ke muara. Sementara, di daerah Japurabakti menjadi salah satu daerah yang dilintasi Sungai Singaraja. Posisinya yang dekat dengan pemukiman, membuat wilayah Japurabakti di Blok Babadan menjadi daerah terparah akibat luapan sungai itu. Banjir juga menggenangi perumahan di beberapa desa di Lemahabang, serta menjalar ke beberapa desa di Kecamatan Astanajapura yang menjadi muara Sungai Cimanis dan Singaraja. Dua anak Sungai Cimanis yakni Sungai Singaraja dan Singaratu yang mengapit Desa Lemahabang menjadi titik rawan banjir. Selain karena adanya pendangkalan sungai, area di bantaran kali juga sudah banyak berdiri pemukiman. Sehingga volume air tidak tertampung lagi di sungai tersebut. (jml)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: