Agus Berikan Ikan, Ahok Tawarkan Kail, dan Anies Sediakan Kolam
JAKARTA- Debat kandidat resmi Pilgub DKI 2017 yang pertama dilaksanakan di Auditorium Birawa, Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan. Banyak hal menarik. Yang paling penting adalah isi dari perdebatan tentang masalah-masalah yang populer di ibu kota. Masalah penggusuran, relokasi, banjir, kemiskinan, pengangguran, hingga reklamasi pantai membuat debat semalam begitu berisi. Visi dan misi serta program unggulan para kandidat juga tak jauh-jauh dari masalah masalah yang menyangkut kesejahteraan sosial itu. Sejak siang suasana di lokasi debat sudah super sibuk. Persiapan terlihat matang. KPU telah membuat perhitungan detail. KPU hanya mengizinkan 100 orang relawan dari masing-masing pasangan cagub-cawagub masuk ke dalam ruang debat. Meskipun dibatasi, jumlah relawan yang datang lebih banyak. Mereka yang tak boleh masuk tetap dapat tempat. Mereka bisa nonton bareng (nobar) di sekitar Kompleks Bidakara. Pendukung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni nobar di salah satu kafe yang berada di Kompleks Bidakara. Mereka memenuhi kafe yang menyediakan layar besar tayangan debat. Sementara itu, pendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat memilih nobar di salah satu kantin yang ada di Kompleks Bidakara. Mereka menyaksikan tayangan debat melalui televisi berukuran 21 inchi. Pendukung Anies-Sandi tampak sudah diarahkan mengikuti aturan KPU. Sedikit dari mereka yang tidak bisa masuk ke dalam ruangan debat. \"Malam hari ini kita akan mengangkat tema besar, Pembangunan sosial ekonomi untuk warga Jakarta,\" kata Ketua KPU DKI Sumarno dalam sambutannya sebelum debat dimulai. Debat dibagi tiga sesi pembahasan. Soal sosial ekonomi, lingkungan dan transportasi. Lalu pendidikan dan keamanan warga. \"Jadi kami akan melihat tiga hal dari sana. Integritas, leadirship, kapasitasnya,\" ungkapnya. Di akhir sambutannya, Sumarno menyampaikan sebuah pantun untuk menyemangati warga Jakarta agar memilih. \"Beli balon ke pasar baru, jalan-jalan kekota kota, ayo memilih untuk warga Jakarta,\" kata dia. Debat tersebut memang berjalan seru. Sebab pertanyaan-pertanyaannya begitu berisi. Semua masalah kekinian DKI disenggol. Di antara yang memanaskan suasana adalah pertanyaan tentang penggusuran dan relokasi. Sylvi menyatakan pihaknya tidak akan menggusur dalam menangani kekumuhan dan banjir. Dia menjelaskan di berbagai flat ditemukan fakta kesengsaraan warga korban penggusuran. Tak sedikit yang terancam diusir karena tak mampu bayar sewa. “Sudah digusur, terancam diusir,\" ucap dia. Menanggapi itu, Ahok menyatakan membiarkan warga di bantaran-bantaran kali sama halnya dengan mengajari yang tidak benar. Mendidik menurutnya dengan tidak membiarkan pelanggaran yang dilakukan warga. Maka solusi menggusur dan merelokasi ke flat dianggap yang terbaik. \"Itu yang akan kami lakukan,\" kata dia. Anies Baswedan mengingatkan, Ahok punya janji membangun kampung deret di Pilgub DKI 2012 lalu. Mana janji tersebut? Kami akan memenuhi janji yang tidak ditunaikan itu,\" tegas dia. Menurut Anies, yang terbaik dalam menata adalah dengan tidak membuang warga dari lingkungannya secara sembarangan. Yang terbaik adalah mengutamakan penataan lingkungan yang masih memungkinkan untuk ditata. Selajutnya soal tingkat kemiskinan DKI yang masih tinggi. Ahok mengakui itu. Tapi dia tidak terima jika ada yang menilainya gagal. \"Kita akui gini ratio DKI lebih tinggi dari nasional. Tapi pada 2013 itu angkanya 8, 3 persen. Sekarang 6 persen. Kami menurunkan luar biasa,\" jelas dia. Ahok menyatakan beberapa program yang membuat pihaknya berhasil dalam hal itu adalah jaminan kesehatan semesta, jaminan sekolah sampai kuliah, jaminan perumahan, jaminan transportasi, dan jaminan ekonomi. Agus menyatakan untuk mengatasi kemiskinan DKI harus menjalankan perintah konstitusi. Bahwa negara tidak boleh membiarkan warganya kelaparan. Maka pihaknya memiliki program bantuan langsung sementara dan dana bergulir. Tujuannya untuk mengelurkan warga dari kemiskinan dan membuat mereka jadi mandiri. \"Bantuan langsung sementara. Ingat sementara,\" tegas dia. Cagub nomor 3, Anies menyatakan apa yang disampaikan dua kandidat lain seumpama solusi memberi ikan dan kail. Yang terpenting, kata dia, sebenarnya memastikan kolamnya ada. Maka pihaknya punya program mengadakan 44 pusat pertumbuhan ekonomi di DKI. Dengan begitu pengangguran akan berkurang. Masalah keamanan juga membuat debat hangat. Itu menjadi pertanyaan pasangan Agus-Sylvi kepada Anies- Sandi. Anies menyatakan hadirnya pemimpin untuk menyatukan. Hukum jangan tajam ke bawah tumpul ke atas. Dia malah menyindir petahana yang berani menggusur lokalisasi Kalijodo tapi tak berani menyentuh tempat prostirusi elite seperti Alexis. \"Kami nol persen kompromi pada pelanggar hukum,\" tegas mantan menteri pendidikan itu. Ahok tak diam. Dia mengingatkan pemprov DKI sudah pernah menutup beberapa tempat hiburan malam elite yang terbukti melanggar. \"Begitu tahu ada narkoba kami tutup,\" ucap mantan bupati Belitung Timur itu. Dalam debat yang dipanduk presenter Ira Koesno tersebut, gaya ketiga kandidat cukup terasa berbeda. Agus-Sylvi tampak menggebu, Ahok - Djarot santai, sedangkan Anies-Sandi menampilkan ketenangan. (riz/ydh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: