Dibongkar 9 Bulan Lalu, Dibangun Lagi Baru Sebatas Galian

Dibongkar 9 Bulan Lalu, Dibangun Lagi Baru Sebatas Galian

KEJAKSAN - Pembangun Gedung Sekretariat Daerah (Setda) tak menunjukkan progress signifikan. Sampai Sabtu (14/1), baru 1,8 persen dari target 11 persen. Di lokasi pembangunan yang terlihat baru sebatas galian. Padahal, gedung Setda tersebut dibongkar sejak April 2016, atau  9 bulan lalu untuk diperbaiki. “Saya tiap hari mantau, nggak cuma melihat fisik tapi manggil pemenangnya. Saya minta pertanggungjawaban,” tegas Walikota Cirebon, Drs Nasrudin Azis SH, kepada Radar, di ruang kerjanya.   Tak hanya gedung setda, walikota juga mengaku mengawasi pekerjaan yang sedang berjalan khususnya infrastruktur baik yang dibiayai APBD Kota Cirebon, APBD Provinsi Jawa Barat maupun pemerintah pesat. “Saya minta pemenang tanggung jawab, kerjakan apa yang harus dikerjakan,” tegas dia. Pemkot, kata Azis, membutuhkan sekali percepataan penyelesaian pekerjaan apalagi menyangkut proyek yang multiyears. Setiap bertemu, kontraktor yang menjadi pemenang selalu menyatakan siap menyelesaikan tepat waktu. Bahkan memberikan jaminan ke pemkot. Tetapi, apa yang disampaikan seringkali berbeda dengan eksekusi di lapangan. “Di satu sisi, saya harus mengikuti komitmen sesuai perjanjian tahapan-tahapannya. Mereka masih merasa optimis untuk bisa menyelesaikan,” katanya. Soal progress pekerjaan yang belum 10 persen, Aiz mengaku, belum bisa melakukan tindakan, apalagi memberi sanksi. Pekerjaan gedung setda ada dokumen kontrak. Sehingga, tindakan ataupun sanksi untuk kontraktor tak bisa diberikan, sebelum prosesnya selesai. Politisi Partai Demokrat ini juga mengapresiasi Komisi B DPRD yang membantu pemkot melakukan pengawasan. Semakin banyak yang mengawasi, pekerjaan infrastruktur di Kota Cirebon diharapkan hasilnya baik. “Kalau Komisi B jadwalnya kontinu melakukan pengawasan, saya malah berterima kasih,” tuturnya. Kendati demikian, kata dia, pemerintah kota juag mempersiapkan tim untuk melakukan pengawasan. Pengalaman pekerjaan dana alokasi khusus (DAK) Rp96 miliar menjadi pelajaran berharga agar tidak terulang kembali. Disinggung tentang progress pengerjaan yang baru 1,2 persen, walikota melihat keterlambatan progress juga disebabkan faktor teknis untuk persiapan lokasi dan fondasi. Setelah tahapan ini terlewati, ia yakin prosesnya bisa lebih cepat. “Mulai Senin akan turun tiang pancang. Kalau udah bergerak progress-nya lebih baik. Kalaupun tidak maksimal karena masa persiapan mereka yang lama,” katanya. (abd)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: