Longsor di Haurkuning, Warga Minta Dibuatkan TPT

Longsor di Haurkuning, Warga Minta Dibuatkan TPT

KUNINGAN - Hujan deras menyebabkan ambrolnya pelataran rumah di Dusun Puhun, Desa Haurkuning, Kecamatan Nusaherang, Kamis sore (12/1). Untungnya, material longsoran tanah sepanjang 20 meteran itu jatuh ke kolam yang berada di bawahnya. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Sedangkan dua rumah warga milik Sukarto (80), dan Iwan (37) selamat. Namun keduanya khawatir jika terus hujan, rumah mereka yang berada di pinggir tebing akan ikut terbawa longsor. Pantauan Radar Kuningan, kondisi tebing yang di atasnya berdiri pemukiman warga sebagian sudah ambrol. Begitu juga gang yang berada di area rumah warga terlihat sudah retak-retak. Beberapa warga bergotong royong membersihkan bekas longsoran. Dikhawatirkan kondisi ini akan bertambah parah jika tidak ada penanganan komprehensif dari instansi terkait. Apalagi lokasi ini juga banyak berdiri rumah warga. Sehingga besar kemungkinan rumah warga yang berada di pinggir tebing bisa tergerus air. Salah seorang warga Haurkuning, Iip menerangkan, ambrolnya tebing yang berada tepat di depan rumah Sukarto dan Iwan berlangsung Kamis sore saat hujan deras. Warga mendengar bunyi gemuruh dari arah tebing disusul dengan mulai berjatuhannya material tanah ke kolam yang berada di bawahnya. Saat itu tidak ada orang yang berada di bawahnya. “Kejadiannya berlangsung cepat. Begitu turun hujan, kemudian terdengar bunyi krraakkk disusul ambruknya tebing ke bawah dan menimpa kolam milik warga,” terang Iip kepada Radar Kuningan. Akibat kejadian itu, sambung dia, sisi rumah Sukarto kini mendekati bibir tebing. Sebelumnya ada jeda atau jarak antara tebing dan sisi rumah Sukarto sekitar satu meteran. “Kondisinya sekarang tepat di pinggir tebing. Jika terus hujan dan terjadi lagi longsor, bisa saja bagian rumah Pak Sukarto terkena longsor. Ini yang dikhawatirkan oleh pemilik rumah. Kalau bisa, pemerintah membangun TPT (tembok penahan tebing) agar tebing di sisi rumah tidak ambrol kembali,” ujar Iip diamini sejumlah warga lainnya. Meski kejadian longsor ini relatif kecil, namun tetap mendapat perhatian Pemkab Kuningan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Wabup Dede Sembada bersama camat Nusaherang dan unsur muspika lainnya menyambangi lokasi terjadinya longsor, kemarin pagi (14/1). Dede yang datang mengenakan batik kemudian ngobrol dengan warga terutama pemilik rumah. “Saya sengaja datang untuk melihat kondisi rumah warga yang dilaporkan terkena longsoran. Ini sebagai bentuk perhatian dari pemerintah kepada warga yang sedang tertimpa musibah,” jelas mantan anggota DPRD Kabupaten Kuningan tersebut di sela peninjauan. Wabup lalu berkeliling di sekitar pemukiman warga dan melihat kondisi gang yang terlihat sudah retak-retak. Kepada warga, Dede meminta untuk lebih waspada dengan masih tingginya curah hujan. Sebab, musibah itu bisa datang kapan saja, dan diperlukan kewaspadaan. “Kami meminta kepada masyarakat terutama yang tinggal di daerah rawan bencana untuk selalu waspada, terlebih dengan tingginya curah hujan. Kepada BPBD juga saya berharap untuk terus berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya dalam penanganan pasca bencananya,” saran Dede. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: