La Liga, Pesta tanpa Neymar

La Liga, Pesta tanpa Neymar

BARCELONA – Wajah lini tengah Barcelona musim ini sangat kontras dengan musim lalu. Kalau musim 2015-2016 lalu entrenador Barca, nama lain Barcelona, Luis Enrique minim rotasi dengan alasan kestabilan, maka semusim kemudian sangat berubah. Kedatangan Andre Gomes dan Denis Suarez memperkaya lini tengah Barca. Maka trio Ivan Rakitic, Andres Iniesta, dan Sergio Busquets pun tak luput dari tambal sulam. Meski rotasi dilakukan, toh Barca Sabtu (14/1) malam lalu di Camp Nou berhasil menang besar atas Las Palmas lima gol tanpa balas. Terakhir kali Barca menang dengan selisih gol lebih dari lima gol terjadi pada 24 September lalu saat bertemua Gijon. Seperti diberitakan Sport English kemarin (15/1), Enrique menyambut kemenangan timnya penuh suka cita. Selain menambah poin menjadi 38, La Blaugrana, julukan Barca, menjaga rekor kandang. Dari sembilan kali laga kandang musim ini, hanya Alaves yang pernah mengalahkan Barca 2-1 di Campo Nou pada 10 September lalu. “Yang menggembirakan saya adalah para pemain menjaga pertahanan dengan sangat cemerlang. Meski tanpa bola, anak-anak menekan pemain Las Palmas dan bertarung merebut bola,” puji Enrique. Musim ini sampai 18 jornada, Barca membuat clean sheet tujuh kali. Enrique tampaknya tak ingin mengulang kesalahan Atletico Madrid yang kalah 2-3 kepada Las Palmas Kamis (12/1) lalu pada second leg 16 besar Copa del Rey. Saat itu Gabi dkk tak melakukan pressing utuh kepada pemain-pemain Los Amarillos, julukan Las Palmas. “Jika Anda tak menekan para pemain Las Palmas hal itu menyebabkan satu masalah besar. Mereka akan membuat peluang dengan kreatif dan memaksa tim Anda bermain sesuai kemauan mereka,” tutur mantan arsitek Celta Vigo dan AS Roma itu. Dari statistik laga kemarin versi AS, Barca menguasai ball possession secara mutlak. Yakni 66 persen. Kemudian Barca pun agresif menekan dengan membuat 20 tembakan ke gawang Las Palmas. Las Palmas sendiri cuma membikin 12 tembakan. Kelima gol Barca kemarin dihasilkan oleh Luis Suarez pada menit ke-14 dan 57, Lionel Messi (52\'), Arda Turan (59\'), dan Aleix Vidal (80\'). Tambahan gol kemarin menempatkan Suarez dan Messi untuk sementara sebagai el pichichi La Liga dengan masing-masing membuat 14 gol. Marca pun menuliskan kalau duo Barca ini, Suarez dan Messi, salah satu yang paling hot di Eropa. Keduanya membuat 28 gol sampai jornada (pekan) 18. Duo Paris Saint-Germain Edinson Cavani-Lucas Moura pun total menghasilkan 24 gol. Namun Cavani membuat 18 gol sedang Moura hanya enam gol. Kalau Messi dan Suarez mendapat pujian maka AS menilai didropnya Neymar, satu dari trio MSN, adalah sebuah perjudian besar yang diambil Enrique. Terakhir kali Barca menepikan Neymar di bangku cadangan terjadi 13 Januari 2016 lalu. Saat itu Barca melibas Espnyol dengan skor 4-1. “Semua pemain diberi kans yang sama di lapangan. Hari ini (kemarin,red.) Aleix Vidal, Arda Turan, dan Andre Gomes menunjukkan mereka berlatih keras setiap harinya,” ujar Enrique. Selain Neymar, sang kapten Andres Iniesta pun dicadangkan. Untungnya Gomes tak mengecewakan. Walau nir gol akan tetapi pemain 23 tahun itu membuat satu assist yakni saat gol pertama Suarez. Sementara itu, arsitek Las Palmas dalam situs resmi klub mengatakan Barca sukses memanfaatkan ketidak peercayadirian pemainnya. Bertemu Barca yang bermain nyaris tanpa cela kemarin, anak buahnya gugup. “Leo (Messi) dan Suarez bermain dengan fantastis. Saya akan berkata hampir semua pemain bertahan di dunia akan kesulitan menundukkan kualitas individu yang dimilikia Leo juga Suarez,” kata Setien. (dra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: