Polisi Tembak Mati Buronan
Melawan saat Disergap Aparat CIREBON – Bil (35), tersangka kasus pencurian dengan kekerasan, ditembak mati polisi, kemarin. Tersangka yang menjadi daftar pencarian orang (DPO) Polda Metro Jaya, diberondong peluru karena melawan dan berusaha kabur, saat disergap kepolisian. Keterangan yang berhasil dihimpun Radar di lokasi baku tembak menyebutkan, pagi itu sekitar pukul 08.00, tersangka menggunakan mobil Daihatsu Terios warna putih bernopol B 1 L, mengantarkan seorang wanita yang diduga kekasihnya berinisial Is (23) ke tempat kerjanya di kantor Pegadaian Syariah Tukmudal, Jl Dewi Sartika, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon. Dia tidak menyadari kalau dirinya sudah dibuntuti selama ini oleh tim buser Polda Metro Jaya. Sesampainya di kantor pegadaian, mobil diparkir di halaman depan, selanjutnya tersangka dan kekasihnya masuk ke dalam kantor pegadaian. Beberapa menit kemudian, ketika tersangka keluar dari dalam pegadaian dan hendak menuju ke mobilnya, dua orang polisi keluar dari mobil dan langsung menyergapnya dan sempat menodongkan pistol ke arah tersangka. Tapi, pria asal Ambon ini langsung lari masuk ke dalam mobil dan memundurkan mobilnya. Di saat mobil tersangka mundur dan hendak kabur, polisi kemudian menembaknya beberapa kali dan sempat dibalas oleh tersangka dengan tembakan senpi diduga jenis FN. Bahkan, mobil tersangka sempat menabrak sepeda motor milik polisi yang menghadangnya. Meski diberondong peluru, tersangka berhasil kabur dari lokasi tersebut menuju arah Kota Cirebon. Petugas pun langsung mengejarnya. Saat aksi kejar-kejaran tersebut, polisi terus menembaki mobil tersangka. Karena kehabisan darah, tersangka pun akhirnya menghentikan laju mobilnya dan pingsan tepat di depan SPBU Kemantren. Karena sudah tidak berdaya, tersangka berhasil diringkus polisi. Tersangka yang masih kritis akibat luka tembak di perut oleh polisi, kemudian dilarikan ke RS Sumber Hurip, Sumber Kabupaten Cirebon. Dari RS Sumber Hurip kemudian dirujuk ke RS Tentara Ciremai Jl Kesambi, Kota Cirebon. Ternyata di RS Tentara Ciremai tidak memiliki bagian forensik, sehingga dirujuk juga ke RSUD Gunung Jati Kota Cirebon. Setelah mendapat perawatan medis di IGD, tersangka akhirnya tewas sekitar pukul 09.52 di IGD RSUD Gunung Jati. Sedangkan barang bukti berupa mobil milik tersangka langsung diamankan ke Mapolres Cirebon. Saat baku tembak antara tersangka dengan polisi terjadi, seorang pelajar bernama Mohammad Said (17) warga Palimanan Barat, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon, yang merupakan siswa kelas 2 SMK Caruban Nagari, Ponpes Dukupuntang Kabupaten Cirebon yang sedang berada di sekitar TKP terkena peluru nyasar. Korban mengalami luka tembak pada bagian kaki sebelah kanannya dan harus menjalani perawatan medis di RSUD Gunung Jati, Kota Cirebon. Setelah peristiwa tersebut, petugas unit identifikasi Satuan Reskrim Polres Cirebon langsung melakukan olah TKP. Petugas memasang garis polisi dan mensterilkan lokasi kejadian. Selain bercak darah, di TKP petugas identifikasi juga mengamankan sekitar 15 butir selongsong peluru yang diduga milik tersangka maupun polisi saat terjadi baku tembak. Pada mobil milik tersangka juga terdapat 7 lubang bekas tertembus peluru polisi. Bahkan, di dalam mobil itu pun polisi mengamankan satu buah senpi jenis FN dan sejumlah pelat nomor mobil yang diduga palsu dan barang bukti lainnya. Sedangkan Is teman wanita tersangka masih dimintai keterangan oleh penyidik Satreskrim Polres Cirebon. “Saya lihat, mobil Terios putih itu ditembaki polisi beberapa kali. Door…door…door… saat sedang mundur kencang keluar dari parkiran pegadaian kemudian kabur. Saya dan pak polisi langsung mengejar dan dia berhenti sendiri di sekitar Jl Kemantren arah Sendang Sari. Saat pintu dibuka polisi, dia (tersangka, red) sudah pingsan penuh darah lalu dibawa polisi ke rumah sakit,” kata Nawi, seorang pengojek di sekitar TKP. Ditambahkan Nawi, saat terjadi penembakan ada seorang pelajar yang terluka akibat terkena peluru nyasar. “Nah saat ada tembakan, ada beberapa pelajar sedang lewat, lalu satu orang kakinya kena peluru nyasar dan langsung dibawa ke rumah sakit. Yang saya tahu di dalam mobil itu cuma satu orang, dia sendirian saat ditembaki polisi,” imbuhnya. Terpisah, Said korban peluru nyasar mengaku, saat kejadian dirinya sedang berangkat menuju tempat PKL di sebuah bengkel di Sumber. Dia berangkat dengan jalan kaki. Sewaktu mendekati tempat baku tembak antara pelaku dengan polisi, peluru memantul dan mengenai jempol kaki sebelah kanannya. “Waktu itu saya lagi berangkat PKL jalan kaki ke bengkel, ketika hampir dekat lokasi itu terus peluru ke kaki saya,” ujar Said. Menurut informasi, pada siang itu juga dilakukan operasi pembersihan peluru yang masih berada di dalam jempol kaki kanan Said. Pantauan Radar, mobil yang digunakan Bil ditahan di halaman Mapolres Sumber, Kabupaten Cirebon. Pada kaca-kaca mobil terlihat jelas sejumlah stiker. Stiker Kopassus dan tanda pangkat berada di kaca depan bagian kiri atas. Sementara stiker bertuliskan Paspampres di kaca depan bagian kanan atas. Selain itu, stiker kecil bertuliskan Mabes Angkatan Darat ada di pelat nomor belakang. Di kaca belakang ada stiker yang bertuliskan bassic community ukuran sekitar 20 cm. Selain diinformasikan sebagai pelaku pencurian dengan kekerasan, Bil juga dikabarkan sebagai desersi anggota TNI. Sementara, Kapolres Cirebon AKBP Hero Henrianto Bachtiar SIk MSi kepada Radar mengatakan, hingga saat ini semuanya masih dalam penyelidikan, pengembangan Sat Reskrim. Sementara, untuk korban sudah berada di RS. Ditanya tentang peluru milik siapa yang memantul hingga mengakibatkan Said terluka, pihaknya masih mendalaminya. Pihaknya pun kini tengah melakukan koordinasi dengan Polda Jabar serta Polda Metro Jaya, karena pelaku adalah DPO Polda Metro. “Untuk semuanya masih kita lakukan penyelidikan serta pengembangan. Untuk pemilik peluru yang melukai salah seorang pelajar, juga masih dalam penyelidikan. Saat ini kita lakukan koordinasi dengan Polda Jabar serta Polda Metro,” ujar Hero. (rdh/den)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: