Veelia Cat, Kafe Kucing Pertama di Cirebon; Kucing Tidur Tak Boleh Dibangunkan

Veelia Cat, Kafe Kucing Pertama di Cirebon; Kucing Tidur Tak Boleh Dibangunkan

Kafe-kafe baru bermunculan di sudut kota. Tapi ada satu hal yang membuat tempat ini istimewa, pengelola menyediakan kucing-kucing untuk menemani pengunjung kafe. Laporan: MIKE DWI SETIAWATI, Cirebon KUCING-kucing dari bermacam ras seperti persia eksotik dan persia long hair dapat ditemui di ruangan berkarpet lengkap dengan rumah yang dapat dipanjati oleh mamalia karnivora dari keluarga felidae itu di Veelia Cat, Jalan Kampung Melati No 11 D Kesambi. Sebagian kucing bersembunyi dan tidur di dalam kotak-kotak yang disediakan. Ada pula yang berjalan hilir mudik di sekitar ruangan, menikmati elusan para pengunjung, menjadi target bidikan kamera pencinta kucing yang sibuk mengabadikan mereka atau mengejar-ngejar bola mainan yang bergulir ke ujung ruangan. Pengunjung pun bisa memilih untuk bermain dengan kucing di mana saja, sembari bersandar santai di sofa yang dihiasi bantal-bantal empuk, duduk lesehan di atas karpet yang melapisi lantai kayu sembari menyeruput minuman atau bercengkrama bersama teman. Dindingnya dihiasi lukisan, hiasan, hingga dekorasi yang tentunya serba kucing. Meski dinamai kafe, aktivitas utama di kafe kucing bukan makan dan minum, melainkan berinteraksi dengan kucing. \"Kami ingin membuat suasana homey, karena visinya adalah menyediakan kenyamanan untuk kucing dan pencinta kucing,\" ujar Pemilik Veelia Cat, Arief Rachman (25) kepada Radar, Selasa (17/1). Walaupun pengunjung bebas bermain dengan kucing, ada berbagai aturan lain juga diterapkan untuk kenyamanan pengunjung dan kesehatan para kucing baik mental maupun fisik. Para pengunjung harus melepas alas kaki yang sudah disediakan sebelum masuk ke dalam ruangan. Mereka juga harus mencuci tangan dengan cairan antiseptik yang terletak di dekat pintu masuk. Kucing bisa disentuh, dielus dan diajak bermain menggunakan benda-benda yang telah disediakan staf kafe. Selain itu, pengunjung juga tidak dibolehkan mengangkat atau menggendong kucing dengan paksa dan menarik buntut kucing. Bila ingin memotret kucing, cahaya flash kamera tidak boleh diaktifkan karena akan menyakiti penglihatan kucing. Selain itu, pengunjung juga tidak boleh mengangkat kucing dengan paksa. \"Kucing yang sedang tidur juga tidak boleh dibangunkan,\" katanya. Demi kebersihan, proses pembuatan makanan dilakukan di tempat terpisah yang bebas dari para kucing. Pilihan menu dan kemasannya pun dibuat khusus agar pengunjung dapat menyantap makanan dengan nyaman. \"Menu makanan dan minuman yang kita sediakan juga sebatas snack dan dessert,\" lanjut Arief. Arief menceritakan, kafe kucing dibuat karena ketidaksengajaan. Awalnya, Arief hanya ingin membuat salon kucing. Namun, karena ruko yang ditempatinya luas dan besar, akhirnya ia sulap menjadi kafe kucing. Jadi, selain bisa bermain dengan kucing, pengunjung juga bisa makan dan minum. Kalau ingin grooming, kata Arief, kucing pengunjung terlebih dulu diperiksa kesehatannya. \"Niatan awal cuma untuk grooming aja, karena banyak temen yang curhat kalau ke salon kucing grooming-nya gak maksimal,\" katanya. Untuk biaya grooming mulai dari Rp70 ribu sampai Rp100 ribu dan menerima jasa antar jemput kucing free di wilayah Kota Cirebon. Agar maksimal, Arief menggunakan perlengkapan grooming dari Thailand. Veelia Cat buka setiap Selasa-Minggu, untuk salon kucing buka 08.00-16.00 WIB dan untuk kafe 11.00-22.00 WIB. (*)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: