Tanggul Cimanuk Dipasang 11 Ribu Karung

Tanggul Cimanuk Dipasang 11 Ribu Karung

INDRAMAYU- Luapan kali Cimanuk yang sempat merendam Desa Tulungagung, Kecamatan Kertasemaya membuat Satkorlak Penanganan Bencana Alam Kecamatan Sukagumiwang waspada. Mereka pun memasang tanggul sementara agar desa di Kecamatan Sukagumiwang tidak terendam. Sebanyak 600 karung disiapkan untuk mencegah banjir saat Kali Cimanuk meluap. “Karena kondisi tanggul di beberapa titik sudah kritis, kami melakukan penanganan sementara dengan membuat tanggul dari karung yang berisi tanah,” ujar Camat Sukagumiwang Budi Setiawan SSos MSi. Dijelaskan, hampir seluruh desa di Kecamatan Sukagumiwang dilintasi Kali Cimanuk. Untuk itu dibutuhkan kewaspadaan agar saat meluap, air Kali Cimanuk tidak masuk ke permukiman warga. “Kami masih waspada, mengingat di wilayah hulu, intensitas hujan masih tinggi. Mudah-mudahan dengan koordinasi yang baik, banjir bisa dicegah,” tuturnya. Sementara Bupati Indramayu, Hj Anna Sophanah berharap kepada pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung agar segera melakukan perbaikan terhadap sejumlah tanggul yang kondisinya kritis. Pasalnya hal tersebut sangat mengkhawatirkan, pasca terjadinya banjir di beberapa kecamatan, Senin (23/1) lalu. “Kami sudah menghubungi pihak BBWS, dan minta agar tanggul yang kritis segera diperbaiki,” kata bupati, usai meresmikan kantor TPI Dadap Kecamatan Juntinyuat, Selasa (24/1). Bupati menjelaskan banjir yang terjadi di Indramayu merupakan banjir kiriman dari daerah lain di hulu. Menurutnya, akibat curah hujan yang tinggi di hulu, debit air sungai Cimanuk melonjak tajam. Akibatnya di beberapa wilayah air sempat meluap, dan ada juga tanggul yang rembes, hingga membuat ratusan rumah warga terendam. Meski demikian banjir sudah surut pada Selasa (24/1) karena debit air Cimanuk sudah surut. Sementara Kasi Rekonstruksi pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Caya SE menjelaskan, saat ini ada tiga lokasi tanggul yang kondisinya kritis. Yaitu di Kebulen Kecamatan Jatibarang, Blok Tambakmas Desa Rambatan Kulon, dan tanggul Blok Pecuk Desa Panyindangan Kulon. Caya mengakui kalau kondisi tanggul tersebut memang mengkhawatirkan. Kalau sampai jebol dampaknya sangat parah. Meski demikian, Caya menegaskan ketiga tanggul kritis tersebut sudah masuk dalam program tahun 2017 ini. “Perbaikan tanggul kritis tersebut sudah masuk program, mudah-mudahan tahun ini bisa selesai diperbaiki,” tandasnya. Sementara Kepala Pelaksaana BPBD Kabupaten Indramayu, Drs Edi Kusdiana MM mengatakan, kondisi beberapa wilayah yang terkena banjir pada Senin (23/1) lalu sudah berangsur surut. Meski demikian BPBD masih membuka posko di wilayah Bangkir atau Desa Rambatan Kulon Kecamatan Lohbener. “Kami masih membuka dapur umum, untuk membantu masyarakat korban banjir,” kata Edi. Edi menjelaskan, banjir yang terjadi Senin lalu menggenangi lima kecamatan, yaitu Kertasmaya, Lohbener, Arahan, Cantigi dan Gabuswetan. Ratusan rumah terendam akibat banjir tersebut. Sementara untuk mengatasi  banjir, pihak BPBD telah mengirimkan 11.000 karung untuk menahan air di beberapa tanggul yang dianggap kritis agar tidak jebol. “Harapan kami, pihak BBWS sering mengontrol ke lapangan. Sehingga ketika ada tanggul yang kritis bisa segera diperbaiki,: ujarnya. (oni/oet)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: