Kepala Dinkes Jabar Keliling, Puji Kerja Dinkes Kab Cirebon
SUMBER - Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon akan terus berupaya menekan angka kematian ibu dan bayi. Upaya tersebut dilakukan dengan cara membangun 35 Puskesmas Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) di Kabupaten Cirebon. Bahkan, Dinas Kesehatan pun bakal menyiapkan ruang sarana persalinan di setiap puskesmas. Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon dr Ahmad Qoyyim MARS usai menerima kunjungan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dodo Suhendar kepada Radar, Rabu (25/1). Selain menerapkan sistem informasi teknologi, kata Qoyyim, hal lainnya pun sudah dilakukan Dinas Kesehatan seperti menurunkan bidan bayi ke desa-desa. “Upaya yang kami lakukan untuk menekan angka kematian ibu dan bayi ini telah terbukti berhasil. Sebab, dari data yang ada, di 2015 angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Cirebon tercatat 53 kasus, sedangkan di 2016 mengalami penurunan, yakni hanya 48 kasus. Itu artinya, ada penurunan lima angka. Tentunya, hal ini sangat berarti,” paparnya. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dodo Suhendar mengatakan, sebagai kepala dinas yang baru di pemprov, dirinya melakukan safari ke setiap kota/kabupaten. Dari hasil kunjungan, pihaknya mengapresiasi Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, karena telah berhasil menurunkan angka kematian ibu dan bayi dengan menggunakan teknologi informasi. “Penerapan teknologi informasi berupa call center ceria atau “Sistem Informasi Cirebon Eman Rakyat Ibu dan Anak” yang dilakukan Dinkes Kabupaten Cirebon, merupakan model yang perlu dicontoh oleh daerah lainnya, karena mampu mendeteksi secara dini resiko-resiko tinggi pada ibu hamil,” ucapnya. Sebab, kata dia, dari 26 kota/kabupaten Pemprov Jabar, yang baru menggunakan sistem tersebut hanya tujuh kota/kabupaten saja. Namun, penggunaan sistem tersebut harus dievaluasi. Kemudian meningkatkan teknologi itu agar lebih canggih lagi. (sam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: