Kutuk Polisi Filipina

Kutuk Polisi Filipina

Sergap Bus yang Akibatkan 8 Tewas MANILA-  Kecaman terhadap insiden pembajakan bus wisatawan di Manila datang dari pemerintah Tiongkok dan Hongkong. Pemerintah Filipina meminta rakyat Hongkong tidak melampiaskan kemarahan mereka kepada komunitas pekerja keturunan Filipina di wilayah Tiongkok. Sebagaimana diberitakan, drama penyanderaan 15 turis di dalam sebuah bus di Manila oleh Inspektur Senior Rolando Mendoza, seorang pecatan polisi, berakhir setelah tim khusus polisi Filipina menyergap bus tersebut. Dalam penyanderaan yang berlangsung 10 jam itu, delapan wisatawan asal Hongkong tewas. Mendoza pun tewas dengan kepala pecah karena tertembak. “Kami mengkhawatirkan kemarahan publik Hongkong atas insiden tersebut akan menimbulkan ancaman terhadap warga Filipina yang hidup dan bekerja di sana,” terang Juru Bicara Presiden Filipina Ricky Carandang. Kepada wartawan dia menambahkan bahwa saat ini sudah muncul isu balas dendam dari warga Hongkong kepada pekerja asal Filipina. Misalnya, seorang majikan Hongkong menembak pembantunya yang warga Filipina. “Kami paham atas kemarahan dan kecemasan rakyat Hongkong. Namun di sisi lain, kami rasa tidak tepat jika warga kami yang tidak mengerti apa-apa harus menjadi target pelampiasan kemarahan itu,” tandasnya. Namun, Carandang menyatakan belum ada laporan resmi terkait dengan kasus kekerasan terhadap warga Filipina akibat imbas drama pembajakan tersebut. Presiden Benigno Aquino akan bertemu dengan duta besar Tiongkok dan pemimpin eksekutif Hongkong Donald Tsang melalui telepon untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.  Kemarin (24/8) Tsang mendesak Filipina untuk memberikan penjelasan detail tentang kejadian tersebut dan meminta seluruh wisatawan Hongkong di Filipina untuk pulang. Pemerintah Tiongkok juga mengecam keras pembajakan bus di Manila dan meminta pemerintah Filipina memastikan keselamatan warganya. “Pemerintah mengecam kekejaman pelaku pembajakan, mengucapkan rasa belasungkawa terhadap para korban, dan bersimpati kepada keluarga yang ditinggalkan,” tulis Kedutaan Besar Tiongkok dalam rilis resminya. “Pihak konsul, Kementerian Luar Negeri, dan Kedutaan Besar di Filipina memperingatkan warga Tiongkok agar terus berhati-hati saat bepergian ke Filipina,” tambah pernyataan tersebut seperti dilansir Agence France-Presse. Pemerintah Tiongkok juga segera mengirim tim ke Manila untuk mengawal penyelidikan pasca insiden penyanderaan yang disiarkan langsung melalui televisi internasional. “Otoritas Tiongkok akan menjaga komunikasi dengan Filipina dan pemerintah wilayah administratif Hongkong untuk mengupayakan yang terbaik bagi korban luka,” jelasnya. Selain delapan korban tewas, tujuh turis Hongkong lainnya dilaporkan terluka dalam insiden pembajakan tersebut. Salah satunya bahkan masih dalam kondisi kritis selama 12 jam pasca operasi penyergapan oleh polisi lokal. (cak/c3/dos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: