Aziz Pimpin PCNU Kabupaten Cirebon, Ini Programnya
CIREBON – Pengurus Cabang Nahdhaltul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon berganti pimpinan. Konferensi Cabang (Konfercab) XV PCNU Kabupaten Cirebon di Pondok Pesantren Ulumuddin Susukan Cirebon, memutuskan KH Aziz Hakim Syaerozi menjadi ketua tanfidziyah periode 2017-2022, Sabtu (25/2). Aziz menang lantaran memperoleh 30 suara. Sementara, calon lainnya Abu Tolkhah Nawawi hanya memperoleh 11 suara. Pemungutan suara ketua PCNU itu dari 40 MWCNU dan 1 PCNU. Selain pemilihan ketua tanfidziyah, keputusan Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA), KH Wawan Arwani menjadi Rais Syuriah PCNU Kabupaten Cirebon. Aziz mengucapkan terima kasih kepada semua warga NU yang telah mempercayakan dirinya memimpin PCNU Kabupaten Cirebon periode 2017-2022. Dia menyampaikan, agenda ke depan selama kepengurusan PCNU adalah menciptakan lapangan kerja untuk mengurangi pengangguran di masyarakat. “Kemandirian ekonomi di masyarakat menjadi penting untuk diterapkan terutama dalam kondisi seperti saat ini. Dan semua itu harus diterapkan khususnya bagi warga Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Cirebon,” jelasnya. Wakil Bendahara Lembaga Pengembangan Pertanian Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu menerangkan, selama ini kemandirian ekonomi bagi nahdlyin yang dianggap penting belum pernah diterapkan PCNU Kabupaten Cirebon. “Maka kemandirian ekonomi perlu diterapkan di sini. Mandiri dalam artian bebas dari pembiayaan. Dan saya akan memformulasi kuat dari organisasi maupun warga. Artinya harus dikelola secara profesional yang nantinya akan dikelola pula oleh para ahli di bidangnya,” terangnya. Menurutnya, dengan diterapkannya kemandirian ekonomi tersebut, otomatis NU menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat, khususnya nahdlyin di Kabupaten Cirebon. Nantinya, sebagai marketingnya adalah PCNU Kabupaten Cirebon. “Dan ini yang menjadi visi besar saya ke depan. Demi berkhidmah pada NU,” paparnya. Dia mencontohkan, teman-teman PCNU Kabupaten Cirebon mendatangi setiap MWCNU untuk bertemu dengan stakeholder yang ada di masing-masing kecamatan. “Sebab, tidak semua MWCNU di Kabupaten Cirebon dekat dengan stakeholder yang ada. Maka konsolidasi tersistematik, tidak hanya ketika ada kepentingan perlu dilakukan. Karena selama ini belum pernah,” katanya. Membangun NU di Kabupaten Cirebon, lanjutnya, harus membangun pesantren yang ada di pinggiran. Karenanya, di Kabupaten Cirebon ini masih sangat banyak pesantren-pesantren kecil yang tentunya memerlukan perhatian. “Dan ini yang tidak pernah diberdayakan NU di sini,” tandasnya. Dia menambahkan, bidang kesehatan juga menjadi target dirinya nanti untuk warga NU di Kabupaten Cirebon. Maka perlu membangun rumah sakit NU atau minimalnya klinik NU. Sebab kata dia, SDM yang mumpuni di bidang kesehatan dari warga NU juga sudah sangat banyak. (sam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: