Kang Fariz Menang, Disambut Protes Banser
CIREBON - KH M Fariz El Haque Fu\'ad Hasyim SSos.I akhirnya terpilih menjadi ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Cirebon masa kidmat 2012-2016. Dia memperoleh 21 suara atau 50 persen plus 1 pada Konferensi Cabang GP Ansor Kabupaten Cirebon yang dilangsungkan di Gedung NU Center, Sumber, tadi malam (29/9). Kang Fariz sapaan akrabnya, menyisihkan ketiga nama bakal calon yang muncul dalam proses penjaringan yakni Abdurahman mendapat 14 suara, Rahmatullah Alwy 4 suara dan HM Ujang Busthomi H Amak hanya 1 suara. Sebelum proses penjaringan bakal calon dimulai, pimpinan sidang yang digawangi Idi Muzayyad cs selaku pengurus pusat GP Ansor, melakukan verifikasi para peserta Konfercab yang diwakili para ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) se-Kabupaten Cirebon. Mereka ini yang berhak memberikan suara dalam pemilihan ketua Cabang GP Ansor Kabupaten Cirebon. Satu persatu nama ketua PAC GP Ansor atau delegasi PAC disebutkan namanya oleh pimpinan sidang, hingga akhirnya 40 nama yang mewakili PAC masing-masing. Setelah komplit, pimpinan sidang menyampaikan poin per poin tata tertib pemilihan ketua. Pimpinan sidang menyebutkan sebelum masuk dalam proses pemilihan ketua, diawali dengan penjaringan bakal calon, setiap PAC diwajibkan menuliskan nama bakal calon dalam seutas kertas yang sudah disediakan oleh panitia lalu dimasukkan dalam kotak suara. \"Bakal calon yang masuk dalam proses pemilihan adalah mereka yang mendapatkan minimal 11 suara. Namun, jika dalam proses penjaringan bakal calon mendapatkan 50 persen suara, dia berhak untuk jadi ketua,\" ujar Rahmat Hidayat Pulungan didampingi Idy Muzayyad, Kohari Kholil dan pengurus pusat lainnya. Kemudian, bagi bakal calon yang masuk ke tahap pemilihan calon harus memenuhi beberapa persyaratan di antaranya harus berusia maksimal 40 tahun, telah mengikuti pelatihan dasar kader dengan dibuktikan oleh selembar sertifikat pelatihan dan pernah menjadi pengurus GP Ansor, PCNU atau Lajnah PCNU sekurang-kurangnya 3 tahun. Walaupun dalam proses pembacaan tata terbit diwarnai sejumlah interupsi dari para peserta, tapi tahap demi tahap berjalan dengan lancar hingga pada proses pemilihan bakal calon. Ketika pimpinan sidang membacakan hasil pemilihan penjaringan bakal calon yang dimenangkan oleh Kang Fariz, sekaligus berhak mendapatkan kursi ketua, tiba-tiba salah satu anggota Banser melakukan protes dengan menendang sejumlah kursi peserta. Sambil pergi keluar ruangan arena pemilihan karena tidak puas dengan hasil pemilihan tersebut. Di luar ruangan sidang pun demikian, puluhan Banser meneriakkan kata-kata tak terima dengan hasil pemilihan ini hingga mengakibatkan insiden keributan. Di dalam ruangan, pimpinan sidang melalui pengeras suara terus menyerukan agar para peserta dan Banser sama-sama saling menenangkan diri, agar proses pemilihan ketua ini kembali lancar dan damai. Kemudian dilanjutkan prosesi sidang dengan membentuk tim formatur, guna menentukan personel yang akan masuk dalam kepengurusan Cabang GP Ansor Kabupaten Cirebon. Berdasarkan kesepakatan, untuk ketua tim formatur dijabat KH M Fariz El Haque Fu\'ad Hasyim, SSos.I, sekretaris Nuruzzaman dan tiga anggota yang mewakili wilayah teritorial yakni Faridi (wakil wilayah timur), Ali Amsor Sidik (wakil wilayah tengah) dan Mukhlisin Irfan (wakil wilayah barat). Tak terima dengan seruan itu, seragam kebesaran Banser yang biasa mereka kenakan saat acara resmi NU, dilucuti satu persatu sebagai bentuk protes selanjutnya dan dikumpulkan di depan pintu masuk utama arena Konfercab. Ketua Cabang GP Ansor Kabupaten Cirebon Nuruzzaman demisioner, terpaksa turun langsung menenangkan massa yang didominasi Banser, begitu juga dengan bakal calon lain seperti HM Ujang Busthomi H Amak dan Rahmatullah Alwy ikut serta menenangkan massa. Namun, hal itu tidak membuat massa tenang, malah kemarahan semakin memuncak. Ketidakpuasan mereka diduga karena bakal calon yang mereka harapkan jadi ketua, yakni Abdurahman tidak memenangkan pemilihan karena suara PAC cenderung memilih Kang Fariz. “PAC penghianat, kami tetap akan mengawal para kiai dan NU, tapi tidak dengan Ansor. Malam ini kami keluar dari Ansor,” teriak salah seorang Banser. Tidak hanya itu, mereka pun berusaha merangsek masuk ke dalam arena sidang guna menyampaikan kekesalannya. Namun, upaya itu dicegah oleh sesama rekan Banser yang masih berada di arena. Mereka juga memaksa sesama rekan Banser lain untuk melepas seragamnya sebagai tanda solidaritas. Aparat kepolisian dari Polres Cirebon dan Mapolsek Sumber pun ikut serta menenangkan massa. “Saya minta rekan-rekan tetap tenang dan tidak berbuat yang tidak-tidak, kita hormati hasil keputusan sidang. Jika ada ketidakpuasan diselesaikan dengan baik,” ujar Kapolsek Sumber AKP L Wira Sutriana di hadapan massa. Setelah hampir satu jam mereka menyampaikan protesnya, bakal calon yang mereka usung Abdurahman akhirnya keluar dan menyampaikan pesan kepada massa Banser yang tengah marah, untuk segera meninggalkan arena sidang demi nama baik NU dan pelaksanaan Konfercab GP Ansor Kabupaten Cirebon. “Kalau kalian menghormati saya, silakan pulang,” tegasnya. Usai menyampaikan pesan, akhirnya para anggota Banser mengikuti instruksi Abdurahman dengan meninggalkan arena lokasi sidang menggunakan sepeda motornya masing-masing. Meski konfercab sudah ditutup dan puluhan Banser sudah meninggalkan tempat, sejumlah pengurus GP Ansor dari tingkat PAC dan Cabang masih berjaga-jaga di sekitar Gedung NU Center. (jun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: