Atletico Madrid vs Bayer Leverkusen, Berharap Keajaiban Korkut

Atletico Madrid vs Bayer Leverkusen, Berharap Keajaiban Korkut

MADRID – Spirit remontada sensasional Barcelona pada Kamis (9/3) lalu atas Paris Saint-Germain (PSG) menjalar kemana-mana. Bayer Leverkusen termasuk salah satunya. Leverkusen yang tertinggal dengan agregat 2-4 atas Atletico di pertemuan pertama 16 besar Liga Champions 21 Februari lalu berharap bisa membalikkan keadaan. Akan tetapi, bukan perkara mudah bagi Bayer Leverkusen untuk memenuhi asa tersebut. Atletico punya rekor kandang bagus musim ini di Liga Champions. Di fase grup tak satu tim pun mencuri kemenangan di kandang Atletico. Dini hari nanti (16/3) di Vicente Calderon, Atletico akan menjamu Leverkusen pada second leg 16 besar Liga Champions. Seperti diberitakan Mundo Deportivo kemarin (14/3) Atletico menyongsong Bayer Leverkusen tanpa dua pilar. Yakni bek kanan Felipe Luis dan Gabi. Gabi selain absen di laga ini juga sedang menjalani operasi di jari tangannya. Akan tetapi bagi Simeone hal tersebut bisa diakali. Untuk pengganti Luis ada nama Sime Vrsaljko yang bisa diplot di pos bek kanan. Sedang peran Gabi bisa disubstitusi Saul Niguez. Simeone sendiri belum merasa aman dengan keunggulan margin dua gol yang diperoleh timnya tersebut. Mantan arsitek Catania tersebut mengisyarakatkan akan full team di depan publik sendiri. “Leverkusen adalah tim yang solid, ulet, dan tangguh. Tim-tim Jerman selalu memiliki kemampuan untuk membalikkan keadaan,” kata Simeone kepada Marca. Jika ditengok akan statistik pertemuan Atletico dengan klub-klub asal Jerman di kandang, maka dari 18 kali bertanding 13 berhasil dimenangi, dua seri, dan tiga kali kalah. Dalam sesi latihan kemarin penyerang Fernando Torres yang sempat cedera di bagian kepalanya sudah bergabung latihan. Pun demikian dengan Kevin Gameiro yang sempat mengalami nyeri di pangkal pahanya. Nah, kemarin Bleacher Reports menulis permainan Atletico sudah berubah musim ini. Misalnya dianalisis dari gaya main counter attack yang tak lagi dominan kemudian diganti dengan penguasaan ball possession yang unggul. Berubahnya corak permainan ini membuat lini belakang Atletico keropos. Di kancah domestik, Atletico sudah jebol 22 gol dari 27 laga. Padahal musim lalu Atletico dalam 38 laga cuma kebobolan 18 gol. Ketika menang 1-0 atas Granada Sabtu (11/3) lalu adalah clean sheets keempat dalam 13 laga terakhir. Di sisi lain, Leverkusen yang baru saja memecat der trainer Roger Schmidt pada 5 Maret lalu berusaha menjaga asa dengan kehadiran der trainer asal Turki Tayfun Korkut. Korkut belum menghasilkan kemenangan pada laga perdananya bersama Leverkusen Sabtu (11/3) lalu. Die Werkself, julukan Leverkusen, ditahan imbang 1-1 oleh Werder Bremen. Bild menulis Leverkusen di tangan Korkut punya modal cukup baik untuk membalikkan keadaan. Modal pertama adalah Korkut punya pengalaman dengan sepak bola Spanyol. Dalam empat tahun, 2000-2004, pria 42 tahun itu pernah membela Real Sociedad dan Espanyol. “Bahkan pada musim 2002-2003, Korkut pernah membikin gol kemenangan untuk Real Sociedad di Vicente Calderon. Korkut berhasil menaklukkan German Burgos (asisten pelatih Atletico, red) dan kali ini dia akan melakukannya lagi,” tulis Bild. Korkut sendiri sadar dengan ekspektasi selangit yang dibebankann padanya. Pria kelahiran Stuttgart tersebut hanya menyebut timnya tak akan jebol dengan mudah. “Kami kalah dengan empat gol oleh Atletico (22/2) kemudian enam gol oleh Borussia Dortmund  (4/3). Dari hal tersebut jelas kami harus memperbaiki pertahanan,” tutur Korkut. Mantan pelatih Hannover tersebut mewaspadai ketajaman Antoine Griezmann yang sedang on fire. Grizzi, sapaan Antoine Griezmann, sejak tahun 2017 ini sudah membuat 12 gol. Di laga ini, Leverkusen kehilangan  Hakan Çalhanoglu, Benjamin Henrichs, Oemer Toprak, Lars Bender, Jonathan Tah, dan Stefan Kiessling. (dra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: