Pemerintah Ekstra Keras Antisipasi Macet Jalur Mudik 2017

Pemerintah Ekstra Keras Antisipasi Macet Jalur Mudik 2017

JAKARTA- Tahun lalu, kemacetan parah di pintu keluar tol Brebes Timur alias Brexit menjadi tragedi memilukan. Puluhan ribu pemudik terjebak kemacetan hingga 20 jam. Sebanyak 12 nyawa pun melayang gara-gara kelelahan. Tahun ini, potensi kemacetan itu beralih ke pintu keluar tol Pemalang atau yang biasa disebut Pangxit. Kepala Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) Herry T.Z. menjelaskan, tragedi Brexit menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah. Karena itu, untuk mengantisipasi kemacetan di Pangxit pada musim mudik 2017, pemerintah mengebut pengerjaan ruas tol dari Brebes hingga Ngaliyan, Semarang. “Jadi, titik keluar pemudik bisa terdistribusi, tidak hanya di Pemalang,” ujarnya seperti dilansir Jawa Pos, kemarin (15/3). Namun, Herry mengakui, dibutuhkan kerja ekstrakeras untuk menyelesaikan pengerjaan tol hingga Semarang tersebut. Sebab, ada banyak tantangan yang berpotensi membuat proyek molor. Misalnya curah hujan yang sedang tinggi sampai pembebasan lahan yang belum beres. ”Untuk antisipasi, kami upayakan bisa menyelesaikan satu arah dulu yang ke Semarang dengan lean concrete (cor beton)” katanya. Dengan begitu, lanjut Herry, kemacetan parah tahun lalu di Brebes tahun ini diharapkan bisa dihindari. Pemudik nanti bisa keluar di empat pintu lainnya, yakni di Pemalang, Pekalongan, Batang, atau Ngaliyan. “Kita sedang cari yang berpotongan langsung dengan jalan nasional, di situ kita keluarkan,” jelasnya. Menurut Herry, jalan tol yang sudah mulai fungsional nanti dipadukan dengan jalan nasional yang berada di daerah tersebut. Dia mencontohkan ruas Semarang–Solo. Dari Semarang, pemudik bisa keluar di Salatiga untuk masuk ke jalan nasional menuju Solo. Di Solo pemudik bisa masuk tol Solo-Sragen-Ngawi, lalu keluar sebelum Nganjuk untuk mengambil jalan nasional. Kemudian kembali masuk tol Kertosono-Mojokerto sampai Surabaya. “Ruas tol Solo-Sragen-Ngawi-Kertosono akan bisa difungsikan pada 2017,” sebut Herry. Sementara itu, Direktur Lalu Lintas Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Pandu Yunianto mengatakan, persiapan mudik sudah dimulai Februari 2017. Kemenhub bersama Kementerian PUPR, Korlantas Polri, dan kementerian/lembaga lain juga sudah melakukan survei lapangan. “Jumat nanti (17/3) kami evaluasi hasilnya,” ujar dia. Pandu mengungkapkan, antisipasi kejadian Brexit memang menjadi perhatian utama. Karena itu, pembukaan tol hingga ke Semarang diharapkan bisa efektif mengurai kemacetan di pintu tol. “Untuk operasi tol memang baru sampai Pemalang. Tapi, fungsi tol bisa sampai ke Semarang,” jelasnya. Langkah antisipasi lain yang dilakukan ialah koordinasi manajemen tol yang dikomandani Korlantas Polri. Salah satunya dengan deteksi dini arus mobil di tol. “Misalnya, kalau terdeteksi di tol ada 1 sampai 2 kilometer (kemacetannya), langsung dilakukan pengalihan. Kendaraan akan dikeluarkan ke pintu keluar terdekat,” terang Pandu. Disinggung soal prediksi jumlah penumpang angkutan jalan saat mudik 2017, Pandu memperkirakan ada kenaikan. Kendati begitu, hingga saat ini pihaknya masih berhitung untuk jumlah pastinya. Tahun lalu, untuk mobil pribadi, terjadi kenaikan 4,5 persen dari tahun sebelumnya. Yakni dari 2.371.358 kendaraan menjadi 2.478.069 kendaraan. Sedangkan sepeda motor sebanyak 5.638.683. (and/mia/c9/owi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: