Kasus Penculikan Anak di Kuningan, Ini Pengakuan Orang Tua Korban

Kasus Penculikan Anak di Kuningan, Ini Pengakuan Orang Tua Korban

KUNINGAN - Kasus penculikan anak membuat heboh Kabupaten Kuningan. Seorang anak kelas 1 SD nyaris menjadi korban penculikan, namun berhasil meneyelamatkan diri. Informasi kasus penculikan itu datang dari seorang yang mengatasnamakan Rukmana SPd MMPd, Kepala SDN 1 Sukamulya, Kecamatan Cigugur. Dia menerangkan kronologis kejadian percobaan penculikan yang menimpa salah satu siswanya lewat pesan whatsApp. Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Edi Kusnaedi membenarkan informasi yang beredar di media sosial tersebut. Menurut Edi, saat ini sudah meminta keterangan Nana Rukmana SPd MPd, Kepala SDN 1 Sukamulya terkait isu penculikan. (Baca: Anak Kelas 1 SD di Kuningan Nyaris Jadi Korban Penculikan) “Saya sudah memanggil Pak Nana Rukmana untuk mengonfirmasikan kabar tersebut. Apakah benar atau tidak. Pak Nana sendiri belum melaporkan kejadian yang dialami siswa ke UPTD karena menunggu keterangan dari orang tua siswa. Baru tadi siang (Senin, red) Pak Nana melapor ke saya,\" kata Edi. \"Bahkan saat melapor, di kantor UPTD Pendidikan Kecamatan Cigugur, ada petugas dari Polsek Cigugur yang juga ikut menanyakannya kepada Pak Rukmana,” terang Edi kepada Radar Kuningan melalui sambungan telepon, tadi malam (20/3). Berdasarkan keterangan Nana Rukmana, sambung Edi, kejadian percobaan penculikan itu katanya berlangsung Jumat (17/3) sore, pekan lalu. Itu berarti bukan saat jam sekolah. Peristiwanya di gang dekat gereja tak jauh dari sekolah siswa tersebut. “Pihak sekolah sudah menemui orang tua siswa, dan menanyakan kejadiannya. Pihak orang tua membenarkan jika anaknya itu nyaris menjadi korban penculikan. Dan memang betul anak tersebut juara calistung, dan mewakili Kecamatan Cigugur ke tingkat kabupaten,” papar Edi. Dari keterangan Rukmana, cerita Edi, modus yang digunakan pelaku yakni mendekati korban yang tengah bermain di gang dekat sekolahnya. Pelaku lalu bilang ke korban jika dirinya adalah pamannya. “Saya paman kamu…saya paman kamu. Tapi anak itu tidak percaya. Paman dari mana? Kemudian pelaku memeluk korban dan berusaha membawa kabur. Namun korban mengigit tangan pelaku sehingga berhasil meloloskan diri dan berteriak minta tolong. Pelaku sendiri langsung melarikan diri karena takut oleh warga,” tutur Edi menceritakan laporan Rukmana. Semula dirinya juga tidak tahu ada kejadian tersebut. Edi mengaku baru tahu beberapa hari setelah peristiwa tersebut melalui media sosial. Agar tahu kronologis kejadiannya, dia lalu meminta Rukmana untuk membuat laporan ke UPTD Pendidikan. “Pak Rukmana rupanya belum sempat laporan lantaran ingin memastikan dulu kepada keluarga anak didiknya itu. Setelah yakin dengan keterangan orang tua korban, akhirnya dia melapor ke saya dan juga petugas kepolisian di kantor UPTD Pendidikan Cigugur,” tukasnya. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: